Seoul (ANTARA) - Kementerian Transportasi Korea Selatan mengatakan pada Jumat, melarang pesawat Boeing 737 Max 8 dan 9 masuk di wilayah udara negara itu selama tiga bulan karena meningkatnya kekhawatiran tentang keselamatan pesawat, Jumat.

Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korsel mengeluarkan pemberitahuan kepada penerbang (Notam) pada Kamis (14/3) untuk memberi tahu pilot dan maskapai penerbangan mengenai keputusannya melarang pesawat Boeing mendarat dan lepas landas di bandara setempat dan memasuki wilayah udara negara itu selama tiga bulan ke depan.

Langkah itu dilakukan di tengah meningkatnya kekhawatiran global atas keselamatan pesawat Boeing setelah dua kecelakaan fatal dalam lima bulan.

Pesawat Boeing 737 Max 8 milik Ethiopian Airlines jatuh tidak lama setelah lepas landas dari Addis Ababa pada Minggu (10/3), dan menewaskan semua 157 orang di dalamnya.

Jet lain dengan model yang sama, diterbangkan oleh maskapai penerbangan Indonesia Lion Air, jatuh pada Oktober 2018u, dan menewaskan semua 189 orang di dalamnya.

Sebuah maskapai berbiaya rendah, Eastar Jet, satu-satunya maskapai penerbangan Korea Selatan yang memiliki pesawat Boeing 737 Max 8, pada Selasa (12/3) memutuskan untuk tidak mengoperasikan dua jet Max 8 untuk mengurangi kekhawatiran publik tentang keselamatan pesawat.

Maskapai penerbangan terbesar di negara itu, Korean Air dan maskapai bertarif murah lainnya T'way Air, yang akan memperkenalkan Max 8 jet akhir tahun ini, memutuskan untuk tidak menerbangkan pesawat sampai masalah keselamatan terjamin.

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019