Jakarta (ANTARA News) - Tingginya harga minyak masih menjadi penekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ), Senin, ditutup turun tajam untuk kembali ke level 2.400. IHSG ditutup turun 110,541 poin (4,31 persen) di posisi 2.453,211 dan indeks LQ45 kelompok 45 saham unggulan melemah 27,297 poin (4,92 persen) ke level 527,777. Analis Riset PT BNI Securities, Muhammad Alfatih, kepada ANTARA News di Jakarta, mengatakan, tekanan dari kekhawatiran akan meningkatnya inflasi karena terus meningkatnya harga minyak dunia membuat indeks BEJ terkoreksi. "Harga minyak tinggi membuat potensi inflasi tinggi," katanya. Dia juga mengatakan bahwa naiknya inflasi ini akan mempengaruhi pendapatan emiten karena adanya tekanan dari naiknya biaya operasional penggunaan BBM. Alfatih juga menambahkan bahwa penurunan bursa saham di kawasan Asia secara psikologis membuat para pelaku pasar mengamankan investasinya yang didapat sebelum lebaran naik tinggi. Pada penutupan Jumat pekan lalu, bursa AS dengan indeks Dow Jones ditutup anjlok 366,94 poin (2,64 persen) menjadi 13.522,01 langsung direspon negatif bursa regional, seperti bursa Tokyo dengan indeks Nikkei 225 ditutup jatuh 375,90 poin menjadi 16.438,47 dan bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng turun 1.091,42 poin menjadi 28.373,63. Kondisi ini telah membuat pergerakan saham di BEJ didominasi saham yang turun sebanyak 199 dibanding yang naik hanya 22, sedangkan 20 stagnan dan 159 tidak aktif diperdagangkan. Penurunan indeks dipimpin oleh saham Bumi Resuorces yang turun Rp400 menjadi Rp4.275, Aneka Tambang melemah Rp250 ke posisi Rp3.000, Energi Mega Persada terkikis Rp170 ke Rp1.130, Pertambangan Batubara Bukit Asam anjlok Rp900 ke harga Rp8.550 dan Telkom tertekan Rp500 menjadi Rp11.300. Transaksi di pasar reguler berjalan cukup ramai yang mencapai 54.624 kali dengan volume 4,006 miliar saham dan nilai Rp4,960 triliun. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007