Palu (ANTARA News) - Ketua MPR Hidayat Nurwahid menyerukan umat Islam senantiasa mempererat persatuan dan kesatuan antarsesama dan antarummat beragama. "Ukhuwah Islamiah dan ukhuwah watania mesti terus dibina agar kedamaian yang tercipta selama ini dapat terpelihara," katanya di depan ribuan umat Islam yang menghadiri Haul (peringatan hari wafat) ke-38 tahun H Sayyid Idrus bin Salim Aldjufri, ulama besar pendiri Perguruan Islam Alkhaeraat, di Palu, Rabu. Nurwahid mengaku terkesan dengan situasi damai yang kembali dirasakan masyarakat di daerah-daerah yang sebelumnya berkonflik, seperti di Poso, Ambon, dan Pontianak. "Ini semua terjadi karena adanya kesadaran akan pentingnya ukhuwah di antara sesama umat manusia," ujarnya. Pada kesempatan tersebut, Nurwahid meminta seluruh abnaul (jamaah) Alkheraat untuk senantiasa meneladani sifat-sifat H.Sayyid Idrus bin Salim AldJufri yang juga dikenal dengan sebutan "Guru Tua". "Ribuan madrasah yang tersebar di wilayah Tanah Air merupakan buah dari kegigihan habib (Guru Tua) dalam berdakwah dan mencerdaskan masyarakat dengan ilmu agama. Warisan tersebut mesti terus dijaga dan kembangkan sebagai bagian dari dakwah," katanya. Ketua Front Pembela Islam, Habib Rizieq, pada kesempatan yang sama meminta agar para Umarah (pemimpin negara) senantiasa memperhatikan fatwa-fatwa yang disuarakan oleh para ulama. "Ulama sudah berulangkali menyatakan bahwa judi dan zina itu haram, namun tidak ada tindakan tegas dari pemerintah. Ini berarti pemerintah sendiri yang menjerumuskan moral masyarakat," katanya. Sedikitnya 10 ribu ummat Islam dari berbagai daerah di Indonesia hadir di Palu memperingati Haul Guru Tua yang digelar di halaman perguruan Islam Alkhaeraat di Jln Sis Aldjufri. Hampir seluruh perwakilan cabang Alkhairaat yang sebagian besar tersebar di Kawasan Timur Indonesia, ikut dalam acara Haul Guru Tua yang jatuh setiap 12 Syawal tahun berjalan. Guru Tua asal Hadralmaut (Yaman) yang masih dalam garis keturunan Rasullullah Muhammad SAW wafat pada 12 Syawwal 1389 H bertepatan dengan 22 Desember 1969. Ia menutup 46 tahun berkiprah di dunia dakwah dan pendidikan dengan mewariskan lembaga pendidikan yang terus berkembang hingga kini. Setelah Guru Tua wafat, Alkhairaat menyempurnakan diri sebagai sebuah institusi modern yaitu dengan mendirikan Pengurus Besar (PB) Alkhairaat, Yayasan Pendidikan Alkhairaat, Wanita Islam Alkhairaat (WIA), Himpunan Pemuda Alkhairaat (HPA), Rumah Sakit Islam Alkhaeraat, serta Universitas Alkhairaat.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007