Wasior, Teluk Wondama (ANTARA) - Bupati Teluk Wondama, Papua Barat, Bernadus Imburi, mengajak seluruh warga dan pemangku kepentingan menjaga Gunung Wondiboi agar banjir bandang tidak terulang di daerah tersebut.

"Kita sudah mengalami banjir hebat yang merenggut ratusan nyawa dan merusak rumah-rumah serta fasilitas umum. Saudara-saudara kita di Sentani Jayapura beberapa waktu lalu juga dilanda banjir bandang dengan jumlah korban yang tidak sedikit, kita harus belajar dari setiap bencana yang terjadi," kata Bupati di Wasior, Rabu.

Menurut bupati, banjir bandang Sentani mengingatkan bencana serupa yang terjadi di Wasior pada tahun 2010 lalu, sehingga semua pihak diimbau untuk menjaga keseimbangan alam.

Ia meminta masyarakat tidak merambah hutan di lereng Gunung Wondiboi untuk kepentingan apapun, sebab jika kawasan hutan tersebut terganggu maka bencana banjir ataupun longsor bisa sewaktu-waktu terjadi.

“Tadi pagi saya ke kantor saya sudah lihat ada yang buka kebun lereng di Gunung Wondiboi antara Kaibi atau Ramiki. Saya sudah minta stop. Kalau dia tanam jagung saya minta setelah panen jagung stop tidak usah buka lagi karena kalau kita ganggu kawasan hutan di atas ini pasti bahaya untuk kita semua,“ ujar Imburi.

Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan dalam sambutan tertulis yang dibacakan bupati pada pembukaan Rakornis Bidang Lingkungan Hidup dan Pertanahan se-Provinsi Papua Barat di Wasior, belum lama ini mengingatkan bencana alam sering terjadi karena ulah manusia.

Dominggus mengajak masyarakat berkaca dari bencana Sentani yang terjadi Sabtu pekan lalu. Hikmah yang bisa dipetik dari tragedi tersebut menurutnya adalah pentingnya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Menurut gubernur, diperlukan keterpaduan langkah bersama dalam pengelolaan lingkungan hidup di Papua Barat.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Rudolf Rumbino menyatakan bencana di Sentani memberi peringatan bagi semua warga Papua Barat segera memperhatikan kelestarian lingkungan.

Dia menilai banjir bandang Sentani nyaris sama persis dengan bencana serupa yang menimpa kota Wasior, Teluk Wondama pada 2010 yang berulang pada 2013.

“Saya harap semua Kepala Dinas Lingkungan Hidup di Papua Barat, Rakornis ini untuk mengenang kembali (bencana Wasior 2010) dan melihat ke depan supaya kita ajak semua masyarakat untuk menjaga lingkungan hidup di manapun kita berada," ucap Rumbino.

Dia juga berharap peristiwa banjir bandang Wasior dan Sentani bisa menggugah kesadaran semua pihak untuk melakukan gerakan baru yang lebih konkret dan solutif mencegah semakin masifnya kerusakan lingkungan.

“Saya harap ada gerakan baru dalam menjaga lingkungan untuk kesejahteraan kita semua,“ pungkas Rumbino.

Baca juga: Program rehabilitasi hutan Papua ditambah menjadi 2.500 hektar
Baca juga: Dirjen: perlu tinjau tata ruang area terdampak banjir bandang Sentani
Baca juga: Wapres: Pengrusakan lingkungan penyebab banjir tanggungjawab semua

Pewarta: Toyiban
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019