Jakarta (ANTARA) - Pelatih Stapac Jakarta Giedrius Zibenas mengakui keputusannya mengistirahatkan Savon Goodman pada dua menit terakhir pertandingan final pertama IBL 2018-2019 melawan Satria Muda Pertamina Jakarta membuat jarak keunggulan yang dimiliki timnya terpangkas.

Namun Zibenas menegaskan bahwa jarak keunggulan itu cukup aman dan nyatanya Stapac tetap berhasil membukukan kemenangan atas Satria Muda dengan skor akhir 79-68 di GOR BritAma Arena, Jakarta, Kamis malam.

"Itu memang kesalahan saya, kami mempertimbangkan untuk final kedua dan jaraknya juga cukup aman," kata Zibenas dalam jumpa pers purnalaga.

Goodman ditarik keluar pada saat pertandingan menyisakan waktu dua menit 16 detik, untuk digantikan Vincent Rivaldi Kosasih.

Ketika meninggalkan lapangan, Goodman sudah membukukan raihan dwiganda 21 poin dan 12 rebound dalam 31 menit dan 37 detik melantai.

Wajar jika kemudian Zibenas menarik keluar Goodman agar pilarnya itu cukup bugar untuk menyongsong laga kedua final.

Pelatih asal Lithuania itu berharap bahwa seluruh timnya bisa segera memasuki fase pemulihan kebugaran agar bisa menjalani laga kedua final dengan kondisi terbaik di GOR C'Tra Arena, Bandung, Sabtu (23/3).

Jika menang di laga kedua, Zibenas bakal mengantarkan Stapac menjuarai IBL 2018/2019 di musim pertamanya melatih tim yang sudah empat musim absen dari partai final tersebut.

Baca juga: Stapac berjaya di markas Satria Muda, reguk kemenangan final pertama
 

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019