Manado (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Manado mewaspadai peredaran narkotika jenis baru, yaba, di wilayah tersebut, dengan menggencarkan sosialisasi bahaya narkoba.

Kepala BNN Manado, AKBP Eliasar Sopacoly, di Manado, Minggu, mengatakan sekarang ini begitu banyak narkotika jenis baru, bahkan di dunia terdapat sekitar 800 jenis.
"Untuk di Indonesia terdapat sekitar 73 jenis baru narkotika," katanya.

Ia mengatakan mengantisipasi masuknya dan beredarnya narkotika jenis baru itu, pihaknya terus melakukan komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat.
Upaya tersebut terus dilakukan supaya masyarakat dapat mengetahui dan memiliki pengetahuan narkotika jenis baru itu, dan dapat mencegah masuk serta beredarnya narkotika itu.

Komunikasi Informasi dan edukasi itu tidak dapat dilakukan sendiri tetapi juga melibatkan berbagai pihak seperti media.
Sebab narkotika jenis baru itu bukan hanya beredar di kota besar saja, bukan tidak mungkin masuk ke Manado.

"Untuk melakukan pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika harus dilakukan secara bersama-sama," katanya.

Ia mengatakan baru-baru ini petugas kepolisian menggagalkan peredaran jenis narkoba baru "yaba" dari jaringan Banjarmasin-Jakarta, di Banjarmasin.
Yaba ini sabu model baru mengandung metamfetamin.

Efek yang ditimbulkannya berupa  ketergantungan tingkat tinggi dan efek bahaya yang bereaksi lebih cepat di dalam tubuh.

Penggunaan yaba dapat merusak organ-organ tubuh seperti paru-paru, liver, dan ginjal. Pada akhirnya, efek paling buruk akan menyerang jantung yang bisa memicu stroke dan gagal jantung yang berujung kepada kematian.*


Baca juga: Puluhan pengguna narkoba direhabilitasi BNN Manado

Baca juga: BNN Manado sosialisasi bahaya narkoba kepada model


 

Pewarta: Jorie MR Darondo
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019