Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama PT Bursa Efek Jakarta (BEJ), Erry Firmansyah, memperkirakan bahwa pergerakan pasar modal 2008 lebih stabil dibanding tahun 2007, karena dampak krisis "subprime mortgage" di Amerika Serikat seluruhnya akan terefleksikan sampai triwulan III 2007. "Kemarin indeks masih 'volatile' (naik-turun) karena pelaku pasar masih menunggu laporan keuangan dari para `private investment fund` (manajemen investasi swasta), apakah masih terimbas oleh `subprime mortgage` dan diperkirakan sampai akhir tahun dampaknya sudah selesai sehingga pergerakan pasar tahun depan lebih stabil," kata Erry, disela-sela acara halal bihalal Direksi BEJ dengan wartawan di Jakarta, Kamis. Menurut Erry, prediksi ini dengan catatan tidak adanya kejadian luar biasa, seperti terjadinya resesi di AS akibat dampak dari krisis subprime mortgage sebelumnya. "Jangan sampai Amerika terjadi resesi, kalau terjadi resesi akan berat dampaknya ke pasar kita," tambahnya. Dia memperkirakan, perdagangan saham BEJ tahun depan juga akan terus meningkat karena prospek emiten di Indonesia masih bagus. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007