Jakarta (ANTARA) - Pria yang menikam juara Wimbledon dua kali Petra Kvitova di rumahnya di Republik Ceko pada 2016 dijatuhi hukuman delapan tahun penjara pada Selasa.

Radim Zondra (33), dihukum karena menyebabkan kerusakan tubuh serius oleh pengadilan regional Brno. Jaksa menuntut hukuman 12 tahun bagi Zondra, yang mengaku tidak bersalah.

Dikutip dari Reuters, Rabu, juru bicara Kvitova, Karel Tejkal, mengatakan petenis itu menghormati putusan pengadilan. "Ia puas dengan vonis itu karena dia mengidentifikasi orang yang dihukum itu sebagai penyerang," kata Tejkal.

Petenis kidal Kvitova menderita luka-luka pada tangan kiri dan jari-jarinya ketika apartemennya di Prostejov disusupi pada Desember 2016. Ia membutuhkan lebih dari lima bulan untuk pulih.

Kvitova (29), mencapai final Australian Open pada Januari, final Grand Slam pertamanya sejak memenangi Wimbledon untuk kedua kalinya pada 2014.

Kvitova saat ini menempati peringkat dua dunia, tertinggi dalam karirnya. Ia menghadapi petenis Australia Ashleigh Barty pada perempat final Miami Open pada Selasa malam waktu setempat. JIka ia memenangi turnamen tersebut, ia akan merebut posisi nomor satu dari petenis Jepang Naomi Osaka.

Baca juga: Petra Kvitova ditusuk seorang penyusup di rumahnya

Baca juga: Menjelang final Australia Terbuka, Kvitova tumbuhkan rasa percaya diri

Baca juga: Kvitova menangi "perang saudara" di Dubai

 

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019