Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengajak generasi milenial untuk mengenali kain nusantara dengan keikutsertaan dalam Indonesia Fashion Week 2019.

"Dukungan ini merupakan rangkaian pengelolaan Warisan Budaya Takbenda," ujar Direktur Sejarah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Dra Triana Wulandari MSi, di Jakarta, Rabu.

Triana mengatakan sejak 2013 Kemendikbud tetapkan 37 Kain tradisional dan 8 diantaranya dari Kalimantan; Songket Sambas, Sasirangan, Ulap Doyo, Pakaian Kulit Kayu, Tenun Ikat Dayak Sintang, Sarung Tenun Samarinda, Tenun Corak lnsang dan Tenun Pagatan.

Dia menjelaskan kain dipakai sejak dalam kandungan sampai meninggal dunia. Oleh karenanya kain memiliki makna dan penggunaan yang berbeda untuk setiap jenjang kehidupan sesuai dengan adat istiadat masyarakat setempat.

"Kain bukanlah semata-mata benda yang memiliki fungsi dan estetika, lebih dari itu kain tradisional adalah jati diri kita. Mulai dari pemilihan bahan, pewarna, cara pembuatan, motif dan cara penggunaan memiliki makna tersendiri," ujarnya.

Kain tradisional merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang telah diwariskan turun-temurun, menjadi media penyalur pengetahuan, budaya. dan seni lintas generasi.

Oleh karena itu, kata dia, kain dan produk kebudayaan lain membutuhkan pelindungan dan juga inovasi untuk membuatnya dapat bersaing tanpa menghilangkan nilai budayanya.

Pewarta: Indriani
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019