Surabaya (ANTARA News) - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Cabang Surabaya mengecam aksi pemukulan yang dilakukan keluarga terpidana kasus korupsi DPRD Sidoarjo Imron Syukur kepada dua wartawan yang sedang meliput penangkapan paksa buron selama tiga bulanan itu. "Aksi pemukulan terhadap Taufan Wijaya (fotografer Jawapos) dan Abdul Rouf (jurnalis Harian Seputar Indonesia) itu menyebabkan kepala keduanya terpukul dan sepeda motor roboh," kata Ketua AJI Surabaya Donny Maulana di Surabaya, Sabtu. Dalam rilis AJI Surabaya yang diterima ANTARA News Surabaya itu, AJI Surabaya mengecam keras aksi penyerangan yang dilakukan keluarga Imron Syukur kepada para jurnalis dan meminta Polres Sidoarjo untuk menangani aksi pemukulan jurnalis itu secara serius. "Tindakan itu merupakan upaya penghalangan kerja jurnalistik sebagaimana diatur dalam UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Kami mengimbau masyarakat untuk memahami kerja jurnalistik yang sejatinya merupakan perwujudan dari pemenuhan hak masyarakat untuk memperoleh informasi," katanya. Taufan dan Rous dipukuli di bagian kepala oleh anggota keluarga Imron Syukur saat keduanya bersama belasan jurnalis di Sidoarjo melakukan kerja jurnalistik di rumah Imron Syukur di Desa Kalitengah, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo. Menurut AJI Surabaya, keluarga Imron Syukur sejak awal terlihat "terganggu" dengan kehadiran jurnalis dan meminta jurnalis untuk menjauh dari rumah Imron Syukur, kemudian para jurnalis mengalah dan menjauh. Namun, mereka tetap memantau dari kejauhan sampai akhirnya aparat Kejaksaan datang untuk melakukan penangkapan, kemudian jurnalis pun melakukan kerja jurnalistik dengan mengambil gambar dan melakukan wawancara. "Agaknya, hal itu yang membuat keluarga Imron Syukur berang, karena itu para jurnalis akhirnya sepakat untuk melapor ke polisi," kata reporter radio BBC itu. Rilis yang ditandatangani bersama ketua I AJI Surabaya, Iman Dwianto Nugroho, itu juga melampirkan foto-foto tentang kerabat Imron Syukur yang melakukan pemukulan kepada kedua jurnalis dan menendang sepeda motor jurnalis. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007