Tangerang (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Tangerang, Banten, menggandeng para ulama di daerah ini untuk menjaga agar suasana damai menjelang pemilu 2019 tanpa konflik.

Ketua Bawaslu Kabupaten Tangerang, Andi Irawan di Tangerang, Minggu mengatakan ulama dapat mempersatukan umat agar tidak terjadi kedamaian, untuk itu perlu peran serta pemuka agama tersebut.

"Ini untuk menjaga keharmonisan dan mengajak persatuan dan kesatuan umat sehingga terjalin kerukunan termasuk antarumat beragama," katanya.

Andi mengatakan peran ulama sangat penting di tengah masyarakat dan umat, ini yang merupakan salah satu tujuan agar pemilu 2019 berjalan dengan tertib, aman, damai serta nyaman.

Menurut dia, pihaknya menjalin kerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tangerang untuk mengawal jalannya pemilu dan menghindari konflik.

Biasanya ulama dalam memberikan ceramah dapat dipahami masyarakat karena materi yang diberikan dengan nuansa sejuk tanpa menekankan konflik.

Belakangan ini suhu politik panas, maka perlu didinginkan oleh ulama dengan mengambil peran aktif untuk menentramkan umat.

Hal tersebut karena masing-masing warga memiliki pendukung calon presiden nomor urut 01 dan 02 sehingga perlu saling menghargai meski berbeda pilihan.

Sementara itu, Sekretaris MUI Kabupaten Tangerang, KH Nur Alam mengatakan pihaknya membantu Bawaslu dalam memberikan pendidikan dan pemahaman kepada masyarakat.

Menurut dia tujuannya adalah agar menghindari politik uang, hoaks (berita bohong), SARA dan ujaran kebencian, karena bertentangan dengan norma agama dan dianggap melanggar hukum.

Dihubungi terpisah, Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Sabilul Alif mengatakan pihaknya telah melakukan deteksi dini terhadap pengamanan di lokasi rawan konflik pemilu 2019.

Sabilul mengatakan lokasi rawan pemilu 2019 tersebut terdapat pada enam titik di Kecamatan Pasar Kemis dan Kecamatan Cisoka.

Masalah itu karena di daerah tersebut pernah terjadi konflik dan ada potensi konflik berdasarkan laporan petugas di lapangan dan terjadi konflik saat digelar pemilihan kepada daerah (pilkada) 2018. 

Pewarta: Adityawarman(TGR)
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019