Jakarta (ANTARA News) - Manajemen PT Indosat Tbk memutuskan untuk mundur dari keikutsertaannya dalam tender pengadaan jasa akses telekomunikasi dan informatika perdesaan (USO/Universal Service Obligation), karena ingin lebih berkonsentrasi dalam membangun jaringan telekomunikasinya sendiri. Direktur Marketing Indosat, Guntur S. Siboro, mengatakan bahwa manajemen Indosat memutuskan mundur dari tender USO setelah melihat salah satu syarat dalam pembukaan dokumen kedua tender USO yang mensyaratkan pembangunan jaringan telekomunikasi untuk 6.000 desa selama 8 bulan dari tahap pra kondisi sampai pembangunan bila mengambil dua blok WPUT (Wilayah Pelayanan Universal Telekomunikasi) "Kita kan melakukan penawaran untuk dua blok, jadi kira-kira 6.000 desa. Menurut perhitungan kita, jumlah desa tersebut akan membutuhkan 3000 sampai 4000 BTS. Kalau menggunakan tekhnologi CDMA untuk men-`cover`, akan membutuhkan banyak `resources` yang harus digunakan. Lebih baik `resources` itu digunakan untuk pembangunan GSM dan CDMA Indosat sendiri," ungkap Guntur dalam jumpa pers 40 tahun Indosat di kantornya di Jakarta, Kamis. Guntur mengatakan, keputusan mundur dari tender USO merupakan keputusan profesional dari manajemen Indosat setelah menganalisis dan mengevaluasi persyaratan tender USO itu. Dia mengemukakan, keputusan tersebut diambil karena Indosat ingin lebih berkonsentrasi untuk membangun sebanyak 3000 sampai 4000 BTS GSM dan CDMA yang ditargetkan tahun ini. Ketika ditanya pers, apakah keputusan mundur tersebut telah disetujui oleh pemegang saham Indosat, Guntur menjelaskan bahwa keputusan ini tidak perlu disetujui oleh pemegang saham karena ini bukan merupakan keputusan investasi dan keikutsertaan Indosat pada tender USO belum sampai pada tahap yang membutuhkan komitmen pertanggungjawaban. "Kalau sudah sampai komitmen pertanggungjawaban, keputusan yang diambil perlu disetujui pemegang saham. Tapi kalau hanya eksplorasi bisnis itu tidak perlu ijin pemegang saham," ujar Guntur. Sebelumnya dalam siaran pers Ditjen Postel pada Rabu (31/10) dijelaskan Panitia tender USO Ditjen Postel pada tanggal 31 Oktober 2007 telah menerima surat resmi Direktur Utama PT Indosat yang berisi pembatalan keikutsertaannya dalam penyediaan jasa akses USO. Dalam suratnya ke panitia tender USO, PT Indosat menyebutkan sejumlah alasan pembatalan keikutsertaannya, antara lain PT Indosat khawatir tidak akan mampu untuk mengerjakan pekerjaan pra operasional (kegiatan penyediaan pendanaan, site survey, pengadaan, pemesanan serta pengiriman barang, pengalokasian SDM dan instalasi) sebanyak 3.711 desa di WTUP 3 (Bengkulu, Sumatera Selatan dan Lampung) dan 2.209 desa di WTUP 5 (Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah) dalam waktu 8 bulan. Dalam surat tersebut juga disebutkan Indosat akan tetap berkomitmen untuk mengembangkan akses telekomunikasi di seluruh Indonesia melalui pengembangan layanan CDMA, fixed phone dan seluler GSM, baik melalui penambahan wilayah baru maupun penambahan kapasitas jaringan serta peningkatan kualitas pelayanan berkesinambungan. Dengan mundurnya Indosat, maka proses selanjutnya tender USo yaitu rapat Aanweijzing hanya akan diikuti oleh 23 perusahaan yang telah dinyatakan lulus prakualifikasi setelah melewati masa sanggah. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007