Denpasar (ANTARA News) - Bali mendapat kepercayaan sebagai proyek percontohan tingkat nasional dalam penanggulangan masalah sosial menyangkut cacat fisik katagori berat. "Cacat berat yang dimaksud, mereka mengalami permasalahan sosial yang sama sekali tidak berdaya tergeletak di tempat tidur," kata Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial Propinsi Bali, Drs Anak Agung Gede Alit di Denpasar Senin. Ia mengatakan, Bali untuk proyek percontohan tersebut mendapat jatah 750 orang dan masing-masing mendapat bantuan Rp 300.000 sebulan. Bantuan untuk meringankan beban keluarga itu rencananya diberikan seumur hidup. Sebanyak 750 orang penyandang cacat berat yang mendapat kemudahan itu tersebar di Kabupaten Jembrana, Buleleng dan Karangasem. Agung Alit menjelaskan, jika proyek percontohan itu dinilai pemerintah pusat berhasil, tidak tertutup kemungkinan lebih banyak penyandang cacat katagori berat bisa dijangkau. "Penyandang cacat katagori berat di Bali jumlahnya cukup banyak, di tiga kabupaten yang menjadi percontohan masih ada yang belum dilayani," kata Agung Alit. Ia menjelaskan, di Bali kini tercatat 206.172 kepala keluarga (KK) dan 126.881 orang mengalami 27 jenis penyandang masalah kesejahteraan sosial. Penyandang masalah sosial yang paling menonjol adalah keluarga fakir miskin sebanyak 147.044 KK dan anak terlantar 56.845 orang. Selain itu juga terdapat warga masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana sebanyak 33.860 KK, penyandang cacat 26.403 orang dan rumah tidak layak huni 19.953 KK.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007