"Bukan hanya 250 main brand (usaha utama), melainkan juga ada sejumlah brand lokal di luar itu yang ikut serta. Itu kesempatan (masyarakat) untuk berbelanja sambil memilih (Pemilu 2019) dengan memanfaatkan program belanja ini," ujar salah satu pengusaha penggagas program Klingking Fun, Shinta Kamdani dalam temu media di Jakarta, Senin.
Program kelompok usaha yang tergabung dalam Klingking Fun itu juga mendapatkan dukungan dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Program itu memberikan diskon khusus kepada setiap warga yang telah menggunakan hak suara mereka di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh Indonesia pada 17 April.
Besaran diskon yang ditawarkan usaha ritel, makanan-minuman, fesyen, sinema, hingga toko dalam jaringan (online) itu pun mencapai 50 persen dengan berbagai bentuk promosi.
Sejumlah usaha yang tergabung dalam Klingking Fun antara lain Tokopedia, Sogo, Seibu, Wacoal, Sushi Tei, Alfamart, Cinema XXI, Ace Hardware dan Electronic City.
"Dari segi proses (bisnis), bukan hanya (usaha) offline, tapi juga online. Setelah menusuk, (masyarakat) bisa menunjukkan jari secara online. Tokopedia dan Bukalapak tergabung, klik online bisa terhubung," kata Shinta.
Diskon di Tokopedia dan Bukalapak, lanjut Shinta, dapat diperoleh setelah pemilih menunjukkan foto jari yang telah tercelup tinta sebagai tanda penggunaan hak suara.
Shinta mengatakan gagasan program itu merupakan inisiatif Bekraf yang langsung menghubungi asosiasi, merek, retail, untuk bersama-sama bergabung dalam program tersebut.
Baca juga: Pagelaran seni budaya untuk cegah golput
Kegelisahan Golput
Kepala Bekraf Triawan Munaf mengatakan program "Pesta Diskon Anti-Golput" berawal dari kegelisahaan terhadap kemungkinan masyarakat yang mengambil cuti dan berlibur pada 17 April tanpa menggunakan hak suara mereka.
Selain mendorong masyarakat untuk tidak golput, program itu juga menjadi langkah Bekraf untuk mengampanyekan pasar dalam negeri demi menjaga neraca perdagangan.
"Mudah-mudahan cara kreatif itu dianggap sebagai suatu pesta yang tidak berpihak kanan atau kiri. Tapi, berpihak pada kemajuan demokrasi kita," ujar Triawan.
Sementara, Menteri Kemenkominfo Rudiantara mendukung inisiatif para pelaku usaha itu sebagai salah satu program sosialisasi dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pemilu 2019.
"Kominfo sudah lama ingin membuat program ajakan menyukseskan pemilu. Ketemu Bekraf, datanglah dengan konten yang kekinian, yang mudah dicerna oleh khalayak ramai," kata Rudiantara.
Kemenkominfo, menurut Rudiantara, telah bekerja sama dengan sejumlah media nasional dari berbagai platform untuk mendukung inisiatif Klingking Fun sebagai salah satu program sosialisasi Pemilu 2019.
"Ada 216 spot dalam waktu tiga hari melibatkan enam televisi nasional. Puncaknya hari ini dan besok, tentunya," ujarnya.
Pesta diskon Klingking Fun membidik keikutsertaan 192 juta pemilih yang tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Legislatif dan Presiden 2019.
"Kami melibatkan semua pengusaha untuk memberikan diskon, memberikan kesempatan belanja. Dengan demikian, kita bergembira kembali setelah memilih," ujar tokoh pengusaha nasional Sofjan Wanandi yang juga ikut terlibat dalam program itu.
Pada Pemilu 2009, tingkat partisipasi pemilih mencapai 71 persen. Partisipasi itu naik pada Pemilu 2014 yaitu 74 persen. Komisi Pemilihan Umum (KPU) menargetkan tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 mencapai 77,5 persen.
"Mudah-mudahan dengan program Klingking Fun itu, tingkat partisipasi pemilih dapat kami tingkatkan hingga mencapai 80 persen," ujar Sofjan.
Baca juga: Wapres: Golput Anti Demokrasi
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019