Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin, mengatakan, "Dunia Islam dan Dunia Barat harus segera mengakhiri ketegangan yang ada akhir-akhir ini karena hal itu hanya akan merugikan kedua pihak". "Sebaiknya Islam dan Barat bekerja sama untuk membangun peradaban dunia yang damai, adil dan beradab," kata Din dalam ceramah pada seminar di Vatikan yang diselenggarakan KBRI Vatikan dan Takhta Suci, Kamis, melalui pesan singkat kepada ANTARA. Dalam ceramahnya yang berjudul "Peran Agama dalam Mengembangkan Pengertian Antar Bangsa untuk Perdamaian yang Berkelanjutan" Din Syamsuddin mengatakan walau dirinya menolak tesis Huntington tentang benturan antar-peradaban tapi harus diakui adanya ketegangan antara Dunia Barat dan Dunia Islam. Ketegangan itu sebagai akibat terjadi aksi teror dan perang melawan teror yang dilancarkan AS dan sekutu-sekutunya, juga pendudukan Irak dan Afghanistan oleh NATO. Hal tersebut melukai perasaan umat Islam dan mendorong terjadinya radikalisasi di Dunia Islam. Din Syamsuddin meminta kepada Dunia Barat untuk tidak memandang Islam sebagai musuh dan ancaman tapi lebih baik sebagai kawan dan mitra strategis. Kedua dunia, lanjut Din, memiliki kekuatan yang besar yang jika dipadukan akan menjadi kekuatan dunia yang dahsyat. Untuk itu perlu ada kesadaran bersama dan koalisi orang-orang bijak untuk mendorong cita-cita mulia ini menjadi kenyataan. Pada bagian lain ceramahnya Din Syamsuddin mengatakan, "Kita perlu terbuka kepada sejarah dan melihatnya sebagai pelajaran berharga untuk masa depan". Interaksi historis Islam - Kristen memang penuh luka baik dari Perang Salib maupun masa kolonial tetapi luka sejarah tidak harus dilestarikan. Sejarah masa lampau dapat dijadikan pelajaran untuk kembali ke masa depan (come back to the future). "Adalah tanggung jawab bersama umat beragama, khususnya umat Islam dan umat Kristiani, untuk membangun masa depan peradaban dunia yg lebih baik," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007