Jakarta (ANTARA News) - Bank Mega Tbk bertekad melakukan aksi korporasi berupa akuisisi bank-bank lain untuk menjadi bank nasional dan menyisihkan rencana aksi koporasi merger dengan bank lain. "Kami hanya terbuka untuk lakukan akuisisi, tapi perseroan tidak mempunyai target-target spesifik bank mana saja yang mau diakuisisi. Kita membuka diri kepada pihak mana saja yang menawarkan diri untuk diakuisisi," kata Presiden Direktur Bank Mega, Yungky Setiawan, di Jakarta, Senin. Yungky mengatakan, rencana akuisisi tersebut seiring dengan target Bank Mega untuk menjadi bank nasional dengan modal minimal Rp10 triliun sesuai dengan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang dicanangkan Bank Indonesia. Untuk mencapai hal itu, perseroan telah menambah dan akan terus menambah modalnya baik melalui "right issue" (penawaran umum terbatas) maupun penerbitan obligasi subordinasi (subdebt). Perseroan sendiri telah melakukan "right issue" pada 2002 dan 2006. Sedangkan pada akhir tahun perseroan akan menerbitkan obligasi subordinasi senilai Rp1 triliun. "Jika penerbitan `subdebt` Rp1 triliun ini dapat terserap pasar, maka modal Bank Mega sampai akhir tahun sebesar Rp3 triliun," kata Yungki. Menurut dia, untuk mencapai modal perseroan sebesar Rp10 triliun, merupakan proses panjang. "Kami akan usahakan selain dari penerbitan `right issue` dan `subdebt`, dari pertumbuhan laba perusahaan," ujarnya. Sampai dengan September 2007 Bank Mega membukukan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp26,50 triliun atau naik dibandingkan periode sama sebelumnya Rp23,052 triliun. Sedangkan kredit yang disalurkan sebesar Rp12,728 triliun atau naik dibandingkan sebelumnya Rp10,513 triliun. "Kami targetkan kredit hinga akhir 2007 sekitar Rp17 triliun," tambahnya. Sementara itu, perolehan laba sebelum pajak sebesar Rp579,43 miliar atau naik dibandingkan sebelumnya Rp146,97 miliar. "Pertumbuhan kinerja perseroan baik dari sisi laba maupun penghimpunan dana melebihi angka 100 persen dan tertinggi dibandingkan pertumbuhan bank-bank lainnya," kata Yungki menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007