Ponorogo (ANTARA News) - Dinas Pariwisata dan Seni Budaya Pemkab Ponorogo, Jawa Timur menyatakan gambar reog yang ditampilkan di website Kementerian Kebudayaan, Kesenian, dan Warisan Malaysia adalah asli buatan perajin reog asli Ponorogo. Kepala Dinas Pariwisata dan Seni Budaya, Pemkab Ponorogo, Gunardi, Kamis, di Ponorogo, mengatakan gambar reog Malaysia di website Kementerian Kebudayaan, Kesenian, dan Warisan Malaysia dengan alamat situs http://www.heritage.gov.my itu terdapat banyak kemiripan dengan reog Ponorogo. "Setelah saya telusuri ternyata gambar reog di website itu adalah asli buatan Pak Molok, perajin reog di Ponorogo," katanya saat ditemui di Pemkab Magetan. Menurut dia, dadak merak reog yang dibuat Molok berukuran panjang 2,25 meter, lebar 2,30 meter, dan beratnya hampir 50 kilogram, sedangkan yang membedakan antara reog buatan Molok dengan perajin reog lainya terletak pada kekhasan saat membuat dadak merak dengan motif dan ukiran khusus. "Tapi jelasnya, yang lebih mengetahui kalau reog itu buatan Pak Molok ya para perajin reog itu sendiri," katanya. Selain itu, kata dia, para perajin reog juga pernah mengaku pernah mengirim dua unit reog ke pelanggannya yang ada di Malaysia beberapa tahun lalu. Namun demikian, ia menjelaskan bahwa Pemerintahan Malaysia mempunyai program melindungi seni budaya baik yang berasal dari Malaysia maupun luar negaranya yang saat ini berkembang di Malaysia. Adapun seni budaya yang dilindungi Pemerintahan Malaysia saat ini meliputi tarian tradisional Melayu, China, India, Sikh, etnis Sabah, dan etnis Serawak. "Seni tari reog asal Ponorogo masuk dalam kategori seni tari Melayu yang juga dilindungi," katanya. Menurut Gunardi, saat ini yang dipermasalahkan banyak orang yakni adanya gambar reog yang bertuliskan Malaysia. Selain itu, banyak cerita yang ditampilkan dalam tarian garongan mirip dengan cerita yang ada di tarian reog Ponorogo.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007