Jakarta (ANTARA News) - Bagaikan kupu-kupu yang terbang tinggi, begitu pula keinginan Dave Leonard dan Ramyadjie P (Adjie), dua musisi muda yang membentuk band Kupukupu. "Kami ingin menjadi seperti kupu-kupu yang terbang tinggi dalam meraih sukses," kata Dave dalam jumpa pers peluncuran album perdana bandnya di Jakarta, Jumat. Di beri judul "Ministery of Rock", album tersebut berisi delapan lagu, termasuk "Dewi", "Handphone", "Jalan Berliku" dan "Ilusi" yang diandalkan dan diharapkan bisa meraih hits. Menjawab pertanyaan wartawan, Adjie mengatakan dirinya bertindak selaku pencipta lagu dan penata musik, sedangkan Dave bertanggungjawab penuh dalam masalah vokal. Karena hanya berdua, dalam rekaman dan setiap penampilannya kelak, Kupukupu menggunakan `additional player`, minimal untuk memainkan gitar, bas dan dram. Produser Ade (Abdi Setiadharma) mengatakan, Dave dan Adjie adalah dua sahabat karib yang sudah kenyang mengais rezeki di kafe-kafe. "Mereka boleh dibilang pakar lagu-lagu Top 40," katanya. Ia juga menjelaskan, "Ministery of Rock" memiliki konsep musik modern rock dengan pengaruh musik band rock dari berbagai era, mulai 1970-an hingga sekarang, antara lain Aerosmith, Mr. Big hingga Collective Soul, U2, Coldplay maupun Marcoon 5. Menurut Ade, lagu Dewi dan Handphone, dua nomor cinta dalam irama "slow beat", dijadikan andalan setelah melalui riset tren musik di Tanah Air dan juga sejumlah pengamat dan penulis musik. "Sebenarnya Kupukupu sudah siap melempar album bulan September lalu, tetapi saat itu kita merasa perlu untuk mencari masukan-masukan, termasuk dari wartawan musik dan pengamat," katanya. Selain pembuatan video klip, manajemen Kerajaan Musik telah mempersiapkan kegiatan konser keliling Kupukupu di beberapa kota Indonesia Timur, yang dinilai relatif potensial untuk penjualan kaset/CD musik. "Langkah ini memang jarang dilakukan band-band baru, tetapi kami yakin bisa menembus pasar di sana," kata Direktur PT Kerajaan Musik Indonesia, Ewa Rahwana. Bila pasar di Indonesia Timur bisa ditembus, katanya, sudah tidak terlalu sulit memasarkan Kupukupu di dua wilayah lainnya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007