"Setelah kami mencetak gol kedua yang membuat skor imbang 2-2, gol ketiga Bhayangkara datang cepat sekali. Itu merusak mental pemain," ujar Kalezic usai pertandingan.
Padahal, sebelum gol ketiga itu hadir, dia menilai para pemain PSM dalam situasi mengendalikan pertandingan yang membuat mereka berhasil menyamakan kedudukan dari tertinggal 2-0 menjadi 2-2.
Masalahnya, lanjur Kalezic, para pemain skuat Juku Eja merasa terlalu percaya diri dapat menciptakan gol ketiga dan memimpin atas Bhayangkara ketika skor 2-2.
"Sebenarnya itu tidak perlu. Akhirnya kemasukan dua gol tambahan yang sebenarnya bisa diantisipasi," kata pelatih berkewarganegaraan Belanda itu.
Kalezic sendiri sejatinya mengakui bahwa timnya tidak memulai laga dengan baik terutama pada 25 menit awal.
Hal itu dimanfaatkan Bhayangkara untuk membuat dua gol awal.
"Kami membuat kesalahan dan dihukum dengan dua gol pada 20 sampai 25 menit awal," tutur dia.
Sementara kiper PSM Makassar Rivky Mokodompit mengakui pertandingan kontra Bhayangkara berjalan ketat dan keras.
Rivky pun mengakui kekalahan skuatnya dari tim tuan rumah.
"Kami ucapkan selamat kepada Bhayangkara," kata dia.
PSM Makassar kalah dengan skor 2-4 dari Bhayangkara FC di laga leg pertama babak delapan besar Piala Indonesia 2018-2019 yang digelar di di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta, Sabtu.
Gol-gol Bhayangkara dicetak oleh Muhammad Nur Iskandar (11'), Dendy Sulistyawan (16'), Vendry Mofu (65') dan Herman Dzumafo (89').
Sementara dua gol balasan PSM dibuat oleh Willem Jan Pluim (39') dan Zulham Zamrun (64').
Hasil itu membuat peluang PSM untuk lolos ke babak semifinal Piala Indonesia 2018-2019 semakin sulit.
PSM memerlukan kemenangan dengan selisih dua gol tanpa kebobolan atau menang dengan keunggulan minimal tiga gol di leg kedua yang akan berlangsung di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Jumat (3/5) untuk melangkah ke babak empat besar.
Baca juga: Pelatih PSM: langkah ke semifinal Piala Indonesia semakin berat
Baca juga: Bhayangkara FC menangi laga enam gol kontra PSM Makassar
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2019
