Putussibau, Kapuas Hulu (ANTARA) -
Sejumlah daerah di wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat saat ini terendam banjir dari luapan sungai Kapuas yang disebabkan guyuran hujan beberapa hari terakhir.
 
Banjir mulai merendam sejumlah kawasan sejak Sabtu (27/4) sore sekitar pukul 17. 00 WIB, sampai hari ini Senin (29/4) kedalaman air rata - rata satu hingga dua meter.

Ketua Tagana Kapuas Hulu, Hatta , Senin mengatakan dari hasil pantauan di lapangan yang terkena dampak banjir diantaranya daerah Temuyuk Kecamatan Bunut Hulu, Desa Tanjung Jati, daerah Teluk Barak Kecamatan Putussibau Selatan, Kecamatan Bika, Kecamatan Putussibau Utara, Kecamatan Embaloh Hilir dan Kecamatan Bunut Hilir serta sejumlah pesisir sungai Kapuas.
 
"Kondisi air memang sedikit surut, namun cuaca masih mendung sehingga dikhawatirkan air kembali naik," kata Hatta.
 
Tagana Kapuas Hulu, ujarnya terus memantau perkembangan air dan sejauh ini banjir yang terjadi masih tahap normal banjir seperti biasanya yang terjadi pada tahun - tahun sebelumnya.
 
Sementara itu, Pelaksanaan tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu, Rupinus mengatakan dari laporan yang diterima ada beberapa titik yang terdampak banjir terutama sejumlah dataran rendah termasuk di daerah Kelurahan Hilir Kantor, Kecamatan Putussibau Utara.
 
" Banjir juga kemarin terjadi di Kecamatan Badau dan sampai saat ini kami belum terima laporan perkembangannya," ujar Rupinus.
 
Dikatakannya, phaknya juga akan terus memonitor perkembangan banjir dan apabila terjadi sudah di atas normal, yakni ada rumah warga terendam dan aktivitas masyarakat lumpuh maka BPBD Kapuas Hulu akan turun ke lapangan.
 
Meski pun demikian BPBD Kapuas Hulu bersama Tagana Kapuas Hulu mengimbau masyarakat untuk tetap waspada bencana alam, apabila ada perkembangan segera melaporkan kejadian bencana agar dapat segera diambil langkah.

Baca juga: Banjir kembali rendam sejumlah wilayah di Kapuas Hulu

Baca juga: Luapan Sungai Kapuas Genangi Pasar Sungai Durian
 

Pewarta: Teofilusianto Timotius
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019