Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Jakarta (BEJ) menilai keputusan pembagian dividen final oleh PT.HM Sampoerna Tbk (HMSP) tidak tepat, seharusnya diputuskan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) bukan semata keputusan direksi. "Mereka sudah kami panggil dan berkomunikasi dengan BEJ, dan mereka menyatakan dividen yang dibagikan adalah dividen final. Ini jadi pertanyaan kami," kata Direktur Pencatatan BEJ, Eddy Sugito, di Jakarta, Rabu. Eddy mengatakan,, pada prinsipnya BEJ tidak ada masalah dengan pembagian dividen itu. Bahkan BEJ selalu mendukung pemberian insentif yang diberikan oleh emiten berupa dividen. "Namun pembagian dividen itu harus sah secara hukum dan mentaati tata kelola perusahaan yang baik. Jadi perangkatnya harus benar," kata Eddy. Menurut dia, dividen yang dibagikan oleh HMSP merupakan dividen interim, bukan malah dividen final. "Kalau dividen interim tidak ada masalah, karena bisa diputuskan oleh direksi. Namun, dividen final itukan sudah dibagikan ketika RUPS bulan Mei lalu, jadi kalau sudah final kenapa ada dividen final lagi," tambahnya. Karena itu lanjut Eddy, BEJ dalam waktu dekat belum akan membuka suspensi terhadap saham Sampoerna. "Kita terus berkomunikasi dengan Sampoerna, secepatnya kalau memang sudah ada penjelasan yang terang, suspensi akan kita buka," ujarnya. Sementara itu, Sekretaris Perusahaan HMSP, Suartini Harintho, mengatakan bahwa alasan perseroan pada tanggal 23 November 2007 membagikan dividen final mengacu pada UU PT, dimana pada prinsipnya seluruh laba bersih yang diperoleh perseroan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen, kecuali ditentukan oleh RUPS. "RUPS pada 18 Mei 2007, telah memberikan persetujuan kepada direksi untuk menggunakan sebagian laba bersih untuk dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen dan sisanya ditahan untuk dipergunakan jika diperlukan," katanya. Suartini mengatakan pembagian dividen final itu telah melalui mekanisme pemeriksaan sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan ketelitian dalam menjalankan kepengurusan perseroan. "Sehingga pada 23 November rapat direksi memutuskan untuk membagikan sebagian laba ditahan sebagai pembagian dividen," katanya. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007