Jakarta (ANTARA) - Dinas Koperasi dan UMKM serta Perdagangan Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan menggelar pasar murah untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan bagi masyarakat menjelang bulan puasa.

"Pasar murah ini salah satu tujuannya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang puasa dan Lebaran 2019," kata Kepala Seksi Distribusi dan Jasa serta Kebutuhan Pokok Diskop UMKM dan Perdagangan DKI Jakarta Hardi Wijaya di Jakarta, Selasa.

Hardi mengatakan bahwa pasar murah di tiap wilayah secara terjadwal. Pada hari pertama, Kamis (25/4), di Cililitan, Jakarta Timur.

Selanjutnya, pada tanggal 2 Mei akan dilaksanakan di Lapangan Bolo Kompas, Kebangan Utara, Jakarta Barat.

Pasar murah berikutnya, 8 Mei 2019, di Cepaka Putih, Jakarta Pusat, kemudian pada tanggal 16 Mei di halaman Kantor Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan, Jakarta Utara, lalu pada tanggal 23 Mei di Lapangan Basket Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Pasar murah menyediakan seluruh kebutuhan pokok strategis, seperti beras, minyak goreng, gula, tepung, telur, daging sapi, dan daging ayam.

"Pasar murah ini program Dekon Kemendag, bekerja sama dengan sejumlah pelaku usaha, BUMD, dan Bulog yang menyediakan barang, kami hanya pelaksana," kata Hardi.

Pasar murah, kata dia, bisa diakses oleh seluruh masyarakat Jakarta. Warga dapat membeli barang kebutuhan pokok dengan harga yang relatif terjangkau.

Pasar murah menyediakan banyak pilihan bagi masyarakat, salah satunya beras yang disediakan oleh Bulog maupun Perumda Food Station Tjipinang, mulai dari kelas medium sampai dengan premium.

Selain pasar murah, upaya lain untuk menjaga stabilitas harga pangan dan pasokan selama Ramadan 1440 Hijriah dan Lebaran 2019 dengan menggelar sejumlah bazar.

"Food stastion menerima banyak permintaan untuk mengisi kegiatan bazar yang akan dilaksanakan selama Ramadan hingga Lebaran," katanya.

Dengan pasar murah dan bazar ini, kata Hardi, masyarakat memiliki akses memenuhi kebutuhan pokoknya selama bulan puasa hingga Lebaran.

Upaya lain dilakukan Pemprov DKI Jakarta, yakni memonitor harga di sejumlah pasar tradisional setiap hari. Bersinergi dengan Satgas Pangan untuk mengawasi ketersediaan pasokan.

Hasil pantauan harga ini akan dilaporkan kepada Gubernur DKI Jakarta melalui Asisten Pemerintahan. Jika terjadi kenaikan harga pangan pokok strategis sebesar 10 persen hingga 15 persen selama beberapa pekan, akan disiapkan operasi pasar.

"Sampai saat ini harga masih stabil, kemungkinan kecil tidak ada operasi pasar, 'kan sudah ada pasar murah dan bazar. Kalaupun diperlukan, kami siap," kata Hardi.

Pewarta: Sri Muryono/Laily Rahmawaty 
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019