Tanjungpinang (ANTARA News) - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Sumardjono mengungkapkan, Selat Malaka di perbatasan Indonesia dengan Malaysia dijaga ketat 10 kapal patroli TNI AL. "Itu sudah cukup baik. Kami akan menambah armada laut jika diperlukan," ungkap KSAL kepada wartawan di Tanjungpinang, ibukota Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Sabtu sore. Ia pun memerintahkan seluruh jajaran anggota TNI untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai ancaman, terutama di wilayah perbatasan antara Indonesia dengan negara-negara tetangga. "Kedaulatan NKRI harus tetap dijaga. Apapun risikonya, anggota TNI AL harus siap mengamankan wilayah perairan Indonesia," tegas KSAL yang didampingi Danlantamal IV Laksamana Pertama Among Margono. Ia menegaskan TNI AL tidak menenggang rasa kegiatan tidak resmi di wilayah NKRI seperti pemboman ikan. Jika ada oknum anggota TNI yang terlibat dalam kegiatan yang merugikan masyarakat dan negara pasti akan diberi hukuman sesuai dengan ketentuan yang berlaku. "Kalau ada anggota TNI AL yang terlibat dalam kegiatan yang dilarang oleh negara, pasti akan kami tindak tegas," katanya. Kunjungan kerja KSAL ke wilayah Lantamal IV bertujuan meninjau kesiapan Lantamal IV dalam mengamankan wilayah perairan laut. Sebelum mengunjungi Lantamal IV, KSAL meninjau kesiapan pangkalan TNI di Medan, Sumatera Utara. "Kami akan mengevaluasi seluruh kesiapan Lantamal IV baik yang bersifat internal maupun eksternal," katanya. Secara umum, Lantamal IV sudah memiliki kesiapan yang cukup baik. Hanya ada satu atau dua kekurangan yang perlu dibenahi. "Sudah cukup baik. Satu atau dua kekurangan itu akan kami benahi bverdasarkan hasil evaluasi nanti," jelas KSAL tanpa merinci kekurangan yang dimaksudnya. Dalam kunjungan kerja Laksanamana Sumardjono yang didampingi istrinya, Ny Sri Rahayu Sumardjono, sempat menggelar pertemuan tertutup dengan puluhan perwira tinggi di markas Lantamal IV.

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007