Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Persija Jakarta tahun 2018 I Gede Widiade menolak untuk mengomentari performa Persija usai dirinya tidak memutuskan mundur dari klub pada awal Februari 2019.

"'No comment," ujar I Gede Widiade di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat.

Menurut Gede, sebagai bagian dari suporter Persija The Jakmania, dirinya hanya bisa berharap Persija meraih prestasi terbaik.

Jika dalam prosesnya ada kalah, menang atau seri dia menganggap hal itu biasa.

"Dalam sepak bola itu ada tiga hasil yaitu kalah, seri dan menang. Jadi hanya itu saja. Besok bertanding, kalau menang tertawa, kalah sedih lagi. Biasa itu dalam sepak bola. Jangan terlalu bergembira karena apabila tidak siap, kalah bisa menangis," kata Gede, yang dalam masa kepemimpinannya tahun 2018 Persija mampu meraih tiga trofi juara, termasuk menjadi kampiun Liga 1 Indonesia.

Pria kelahiran Surabaya ini mengaku dirinya terus mengikuti sepak terjang Persija meski sudah tidak lagi berada di dalam klub.

Akan tetapi, dia belum berencana kembali ke klub berjuluk ke Macan Kemayoran tersebut.

"Saya mencoba berkiprah di Liga 2 dahulu," kata Gede yang pada April 2019 mendapatkan saham mayoritas klub Liga 2 Indonesia Persiba Balikpapan.

Persija Jakarta sendiri tampil kurang meyakinkan sepanjang tahun 2019 setelah di musim sebelumnya meraih tiga gelar (treble), di mana dua di antaranya Piala Presiden 2018 dan Liga 1 2018.

Pada tahun 2019, Persija hanya mampu mencapai perempat final Piala Presiden 2019, gagal lolos dari fase grup Piala AFC 2019 dan terancam tidak dapat melaju ke semifinal Piala Indonesia 2018-2019 karena di leg pertama delapan besar mereka takluk dari tuan rumah Bali United dengan skor 2-1.

Pertandingan leg kedua kontra Bali berlangsung pada Minggu (5/5) di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, yang akan menjadi kandang Persija. ***3***

Baca juga: Persija tetap tegakkan kepala meski tersingkir dari Piala AFC 2019

Baca juga: Ismed: Kebugaran bukan alasan tidak kalahkan Bali United


 

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019