Jakarta (ANTARA) - Pengusaha olahan ikan asin di Cilincing, Jakarta Utara, mengemukakan dalam beberaoa hati terakhir terjadi penurunan harga dan penjualan akibat ikan basah tangkapan nelayan yang melimpah di wilayah itu.

"Saat ini harga ikan asin turun dan penjualannya juga turun. Tangkapan ikan nelayan banyak," kata Tumiri, seorang pengolah ikan asin di Cilincing, Jakarta Utara, Minggu.

Dia menjelaskan ikan asin yang biasa dijual Rp40.000 per kilogram saat ini turun Rp30.000 per kilogram. Adapun ikan asin yang semula dijual dengan harga Rp25.000 per kilogram menjadi Rp15.000 per kilogram.

"Penurunan harga ikan asin sekitar 20-30 persen," ujarnya.

Sejumlah ikan asin yang mengalami penurunan signifikan itu di antaranya layur, teri, tembang putih hingga cumi. Kondisi ini menyulitkan pengusaha olahan sehingga banyak ikan asin membusuk karena tidak laku dan hanya dijadikan pakan ternak.

Dalam sehari, Tumiri mampu memroduksi ikan asin sebanyak satu ton dikirim ke pengepul di Kalibaru dan Bekasi.

"Ikan-ikan asin yang busuk karena tidak laku, dikumpulkan ke dalam karung, lalu diolah menjadi pakan ternak. Itu cara agar biaya produksi tidak bengkak," ucapnya.

Sementara itu Mario, seorang pengolah ikan asin lainnya mengatakan mayoritas konsumen ikan asin adalah restoran dan warung makan. Selama Ramadhan, daya beli mereka terhadao ikan asin akan menurun sehingga berdampak terhadap harga komoditas itu.

"Produksi ikan asin banyak, permintaan sedikit, harga semakin turun. Kami berharap harga dapat membaik," ujar Mario.

Pewarta: Sri Muryono dan Sugiharto Purnama
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019