Jakarta (ANTARA) - Artikel dari Platform BaBe menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia lebih sadar dan melek politik selama pelaksanaan Pemilu 2019.

Kepala Pengembang Bisnis BaBe Shelly Tantri dalam siaran pers di Jakarta, Rabu, pihaknya mencatat selama periode Pemilu 2019, terdapat lebih dari 20 juta interaksi dari penggunanya.

Ia mengatakan artikel terkait "Tata Cara Memilih" dibagikan lebih dari 260.000 kali dan ada lebih dari tujuh juta interaksi, terkait artikel itu.

Shelly mengatakan Pemilu 2019 merupakan pertama kalinya dalam sejarah Pemilu Indonesia, dengan metode serentak berskala besar untuk pertama di seluruh negara.

Sebagai catatan, jumlah partai politik yang berpartisipasi dalam pemilihan tahun ini meningkat secara signifikan, yang kadang memberikan kebingungan tersendiri untuk calon pemilih, dalam menentukan wakilnya.

Belum lagi banyaknya informasi mengenai pemilu kali ini dinilai mencapai titik didih yang luar biasa.

Informasi bohong bercampur dengan berita asli memberikan bias yang luar biasa untuk calon pemilih.

"Patut dicermati, bombardir informasi yang terjadi di masyarakat, secara signifikan memberikan sumbangan yang cukup besar dibandingkan pemilu lima tahun lalu," kata dia.

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan RI, Wiranto mengatakan bahwa partisipasi dalam pemilihan 2019 telah mencapai 80,9 persen, melampaui target Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Persentase itu jauh lebih tinggi dari Pemilu 2014 (69,58 persen) dan Pemilu 2009 (71,17 persen).

Shelly menyampaikan orang-orang Indonesia dan juga media memainkan peran besar selama periode pemilu, terutama dalam menyediakan dan berbagi informasi yang menyebar cepat ke seluruh pelosok Indonesia.

Namun, kata dia, terlepas dari niat mulia, kesalahan komunikasi dan sumber yang disalahartikan, cenderung cepat menyebar.

Memperhatikan masalah yang muncul selama periode ini, pihaknya memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam memfasilitasi penyebaran informasi di seluruh Indonesia.

Sebagai sumber berita terpercaya, kata dia, pihaknya memberikan informasi yang akurat dan kredibel melalui kanal khusus "BaBe Ungkap Fakta" untuk memberikan informasi terpercaya untuk orang Indonesia dalam kemitraan dengan otoritas pemeriksa fakta terkemuka.

Selama periode pemilihan, pihaknya melihat lebih dari 20 juta interaksi pengguna selama periode Maret-April, dengan banyak netizen berbondong-bondong melakukan interaksi terhadap konten terkait "Tata Cara Memilih".

Konten-konten tersebut juga dibagikan lebih dari 260.000 kali.

"Belum lagi pada hari pemungutan suara yang diadakan pada 17 April 2019, tercatat ada sekitar 7 juta interaksi terkait semua berita yang berhubungan dengan Tata Cara Memilih dan bagaimana berpartisipasi dalam pemilu," jelas Shelly.

Kanal 'BaBe Ungkap Fakta' juga mencatat tonggak pentingnya selama periode Maret-April karena terbukti berita yang ada di kanal tersebut, dikonsumsi lebih dari tiga juta kali di berbagai kategori seperti: politik, berita internasional, berita nasional, dan kesehatan.

Kategori tersebut dengan peredaran berita bohong terbanyak dalam satu bulan terakhir, diulas faktanya oleh para mitra yang tergabung di kanal itu.

Pada kategori tersebut, sepanjang Maret 2019, pihaknya mengidentifikasi dan berhasil menghapus banyak konten negatif dalam berita politik, berita internasional, kategori berita nasional.

“Sebagai sumber berita terpercaya, kami berkomitmen untuk menyediakan berita yang andal dan akurat kepada orang Indonesia, terutama selama Pemilu 2019 ketika sejumlah besar informasi dibagikan dengan begitu cepat di seluruh negara," ujar dia.

Baca juga: BaBe luncurkan kanal cek fakta hoaks


 

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019