Karakas (ANTARA News) - Presiden Venezuela, Hugo Chavez, menyatakan bahwa dirinya akan memerintah hingga tahun 2013 ketika mandatnya berakhir, sejak para pemilih menolak pembaruan konstitusi yang akan membolehkannya untuk berusaha dipilih kembali tanpa akhir. "Teriakan adalah satu hal, kenyataan adalah hal lainnya...Pembaruan itu tidak disetujui, jadi saya harus meninggalkan pemerintah pada tahun 2013. Saya akan bekerja dengan tanpa lelah hingga hari terakhir saya tinggal di sini," kata Chaves pada satu acara di ibukota. Ia juga mengatakan pada pendukungnya: "Anda memiliki hutang pada saya, anda akan mengatakan pada saya jika anda akan membayarnya kembali atau jika anda tidak mau membayarnya kembali. Anda memiliki hutang pada saya, bangsa dan masa depan". "Tidak masalah jika pada akhirnya saya pergi dengan empat atau lima revolusionaris, boleh, tapi bukan revolusionaris tak bermutu," katanya pada pengikutnya pada satu upacara tempat sejumlah militan Bolivia dan Afrika lulus dari program pendidikan "Che Guevara" yang didanai-pemerintah. Ia mengatakan suara "tidak" yang dihasilkan dalam referendum mengenai pembaruan konstitusi Minggu (dengan 50,7 persen suara) karena "fitnah" yang memberi kesan akan ada kekerasan jika opsi "ya" menang. "Itu pemerasan, fitnah imperialisme dan anteknya...ada ketakutan bahwa kekerasan akan terjadi dan itu meskipun jika kami menang dengan 80 persen banding 20 persen mereka tidak akan mengakui kemenangan itu," katanya. Kerumunan itu menyanyikan "Tidaaak" ketika Chavez menyampaikan kemungkinan bahwa "mereka yang memenangkan `Tidak` akan kembali memerintah negara itu, yang mereka inginkan". "Kita tidak menghadapi Yankee yang kecil mungil dari sini, tapi kerajaan AS, kerajaan yang paling berkuasa di Bumi," katanya. "Tidakkah anda melihat presiden AS merayakan kemenangan `Tidak` itu," ia bertanya merujuk pada pernyataan Bush yang mengatakan rakyat Venezuela telah memilih demokrasi. "Berapa banyak pun andan teriakkan, itulah kebenarannya," katanya. "Kami kalah di Karakas, kami kalah di lingkungan permukiman, jutaan orang tidak pergi untuk memilih. Mereka dapat mengatakan apa yang mereka inginkan, tidak ada alasan.," ujarnya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007