Colukmbia (ANTARA News) - Pembawa acara bincang-bincang Oprah Winfrey telah lama menjadi panutan bagi kalangan wanita kulit hitam berkat kisah suksesnya, statusnya sebagai pencipta selera dan pesannya bagi perbaikan diri. Kini dia berharap popularitasnya dapat mengubah suara dukungan kepada capres dari Partai Demokrat, Barack Obama, saat Obama bersaing ketat dengan Senator New York Hillary Clionton bagi memperoleh dukungan dari pemilih yang amat menentukan, yakni pemilih kulit hitam. "Kita tak boleh lagi hanya bermimpi saja. Kita harus memilih untuk mewujudkan impian menjadi kenyataan," kata Winfrey kepada ribuan orang yang memenuhi stadion sepakbola di Columbia, South Carolina, Minggu, seperti dilaporkan Reuters. Winfrey mengemukakan hal itu merujuk pada pidato pemimpin hak sipil kulit hitam Amerika Martin Luther King yang bertajuk "Saya punya mimpi". "Saya percaya kini saatnya bagi seseorang seperti Obama", ujar Winfrey, yang mengenakan jaket kuning dan tampil di panggung bersama Obama dan istrinya, Michelle. Penduduk kulit hitam diperkirakan mencapai separuh jumlah pemilih dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat di South Carolina, yang akan berlangsung pada 26 Januari, tiga pekan setelah babak pembukaan pemungutan suara dimulai di Iowa. Winfrey memuji Obama atas apa yang dilukiskannya sebagai orang yang bijak dan peduli kepada masyakarat kecil. Penggemarnya yang sebagian beear adalah kaum wanita diharapkan dapat membantu Obama saat ia berusaha menantang keunggulan Hillary Clinton. Hillary sedikit unggul Winfrey telah banyak membantu mendongkrak penjualan berbagai buku ke urutan buku terlaris melalui klub bukunya, dan acaranya di televisi menampilkan bebagai topik yang serius, seperti perlakuan keji terhadap anak-anak telah memberinya sejumlah penghargaan dan melahirkan beberapa imitator. "Bila Oprah berkata, rakyat mendengar," kata Kimberly Willis, 34 tahun, yang sengaja datang dari luar Atlanta, Georgia, untuk menghadiri rapat umum Obama dan Winfrey. Hillary Clinton mengungguli Obama dan mantan Senator North Carolina John Edwards di South Carolina, namun keunggulan atas Obama telah menipis dalam pekan-pekan belakangan ini dan pemilih kulit hitam siap memberikan dukungan kepadanya. Jajak pendapat mengenai kecenderungan pemilih South Carolina yang diadakan akhir September lalu memperlihatkan Hillary Clinton meraih dukungan 19 persen pemilih Demokrat, disusul dengan Obama sebanyak 27 persen dan Edwards dengan 12 persen. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007