Harry mengembangkan metode baru menggunakan "kateter balon" yang bisa secara dramatis meningkatkan peluang hidup pasien
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Grup Rumah Sakit Siloam Caroline Riady mendorong agar semakin banyak dokter Indonesia yang meraih prestasi internasional setelah sebelumnya ahli kardiologi Prof Dr Harry Suryapranata  mendapatkan penghargaan dari Kerajaan Belanda.

"Kami berharap semakin banyak dokter-dokter Indonesia yang meraih penghargaan internasional. Sehingga ke depannya, masyarakat tidak ragu dengan dokter yang ada di Tanah Air," ujar Caroline di Jakarta, Senin.

Ia mengaku ikut bangga atas penghargaan yang diterima Harry yang juga merupakan bagian dari keluarga besar Siloam Hospitals. Ke depan, ia berharap dapat menjadi tambahan motivasi bagi para petugas medis untuk terus melayani masyarakat dan membangun bangsa.

Harry mendapat penghargaan tertinggi yaitu Ridder in de Orde van de Nederlandse Leeuw atau Knight in the Order of the Netherlands Lion pada April lalu. Penghargaan tersebut disematkan Wali Kota Henk Jan Meijer, di kota Zwolle, Provinsi Overijssel. Penghargaan diberikan kepada 11 orang, namun  Harry yang meraih penghargaan tertinggi.

Harry (67) menamatkan pendidikan kedokteran spesialis jantung dan pembuluh darah di Erasmus Universiteit Rotterdam pada 1985. Ia telah memberi kontribusi besar dalam standar penanganan serangan jantung akut.

Selain itu, dia aktif mendidik dan melatih para kardiolog di Eropa dan Asia, dan memimpin lembaga riset internasional Diagram BV.

Di Indonesia, Harry memimpin Cardiology Center Siloam Hospitals di TB Simatupang, Jakarta, dan di Rumah Sakit Jantung Diagram Cinere, Depok.

Pada 1988, Harry juga memimpin laboratorium klinik katerisasi jantung di Erasmus Medical Center, Rotterdam, Belanda. Pada 1991, dia pindah ke kota Zwolle dan bersama tiga rekannya mengembangkan metode baru menggunakan "kateter balon" yang bisa secara dramatis meningkatkan peluang hidup pasien.

Pada 2010, dia menjadi Profesor Kardiologi Internasional di Radboud University Nijmegen.

Harry juga merupakan anggota dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (Perki).


Baca juga: 45.000 bayi Indonesia menderita penyakit jantung
Baca juga: Dokter Rusia Temukan Cara Operasi Jantung Tanpa Bedah
 

Pewarta: Indriani
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019