Paris (ANTARA News) - Shepherd Yvan Colonna dinyatakan terbukti bersalah karena membunuh wakil penting pemerintah Prancis di Corsica pada 1998, dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Pembunuhan Claude Erignac adalah pembunuhan politik paling serius di Perancis sejak Perang Dunia II dan menandai puncak kekerasan nasionalis di pulau di laut Tengah itu. Colonna (47) membantah membunuh Erignac, dan menuduh teman-temannya dulu dalam gerakan nasionalis itu telah menyembunyikan identitas pembunuh sebenarnya dalam pemeriksaan pengadilannya yang berlangsung selama sebulan. "Saya tidak bersalah," katanya berulang-kali berteriak dalam bahasa Prancis ketika vonis hukuman itu dibacakan. Ayah, saudara perempuan dan saudara laki-lakinya korban pembunuhan menangis dan pendukung lainnya meneriakkan "liberta", bebas dalam bahasa Corsica. Colonna mengacungkan tangannya yang dibelenggu ke arah keluarganya, dan mengatakan: "Jangan menangis". Pengacaranya Shepherd Colonna mengatakan, mereka akan naik banding terhadap hukuman itu. "Bagi kami, pertempuran baru saja dimulai, kata pengacaranya Antoine Sollacaro. Penuntut telah gagal untuk menghadirkan saksi mata yang mengenali di tempat pembunuhan pada 6 Februari 1998, ketika Erignac ditembak di belakang kepalanya dalam perjalanan ke satu konser musik klasik. Bagaimanapun, mereka mengatakan pada pengadilan pada saat pemeriksaan itu bahwa bukti mencukupi dan pernyataan awal dari seorang nasionalis terkenal menjelaskan Colonna yang telah menarik pemicu. "Tidak ada keraguan mengenai kesalahan Yvan Colonna," pengacara negara Yves Jannier mengatakan di pengadilan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007