Nusa Dua (ANTARA News) - Penutupan Konferensi Para Pihak (CoP) ke-13 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) di Nusa Dua, Bali, yang seharusnya sudah selesai Jumat (14/12) sore diundur sehari hingga Sabtu. Hal itu lantaran perundingan yang alot dan sejumlah butir bahasan dalam peta jalan Bali (Bali Roadmap) masih belum bisa disepakati, demikian keterangan yang diperoleh ANTARA News dari lokasi kegiatan utama UNFCCC itu pada Sabtu dinihari. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang berupaya mengawal jalannya perhelatan besar tersebut dijadwalkan meninggalkan Bali pada Sabtu pukul 08.00 Wita. Dengan demikian, Presiden Yudhoyono diperkirakan agak sulit untuk bisa menghadiri upacara penutupan itu bersama Sekretaris Eksekutif UNFCCC, Yvo de Boer, kecuali jadwal kepulangan Kepala Negara RI ditunda. Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sesjen) PBB, Ban Ki-moon, pada Jumat menyempatkan berkunjung ke Timor Leste bersama Perdana Menteri (PM) Australia, Kevin Rudd. Ban ki-moon dijadwalkan akan menutup konferensi tersebut. Perundingan tentang rancangan Bali Roadmap tersebut sudah dikerucutkan dan dikelompokkan menjadi dua, yakni poin tentang adaptasi, mitigasi, pendanaan dan transfer teknologi dan kedua soal pembukaannya (preambule). Kalimat yang masih menjadi bahan perdebatan para pihak, khususnya adalah tentang target pengurangan emisi dan sangat dihindari oleh negara maju, terutama Amerika Serikat (AS). (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007