Sana`a (ANTARA News) - Kesabaran para istri atas dakwah salah seorang imam masjid di daerah King Fahd, propinsi Al-Ehsa, Arab Saudi, agaknya telah habis dan menyerukan pemboikotan akibat imbauannya kepada para suami untuk berpoligami. Imam Sheikh Taher Al-Ahmed, seperti dilaporkan media setempat edisi Jumat, berubah menjadi "musuh" kaum ibu di daerah tersebut, yang meminta para suami memboikot imam dan pindah shalat berjemaahnya ke masjid lain. Kaum ibu itu khawatir para suami lambat-laun terpengaruh, apalagi Al-Ahmed telah mencontohkannya dengan beristri tiga orang dengan harapan jemaah lain mengikutinya. Alasan utama imam itu menganjurkan poligami adalah cara tersebut merupakan solusi masalah sosial di negeri kaya minyak itu, terutama terkait dengan ketinggian angka perawan tua di kalangan wanita setempat. Dalam khutbah Jumat-nya, ia juga menyinggung poligami tersebut. "Saya tidak khawatir dengan tantangan orang atas seruan ini. Penolakan terbesar tentu berasal dari kaum wanita," katanya kepada harian "Al-Watan". Tapi, tak sedikit yang mendukung seruan imam tersebut, yang diduga membuat para istri minta suami memboikotnya, bahkan sebagian istri, yang biasa ikut shalat berjamaah di masjid itu, absen dan sebagian lagi menelpon imam tersebut untuk memrotes. Bagi Sheikh Al-Ahmed, poligami harus dimasyarakatkan, karena seolah-olah telah ditabukan masyarakat. "Kita harus mengubah citra ini. Syarat utama orang tidak boleh berpoligami hanya satu, yakni apabila takut tidak bisa adil, maka cukup satu istri saja," katanya. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007