Hongkong (ANTARA News)- Mantan Perdana Menteri (PM) Thailand, Thaksin Shinawatra, akan menjadikan Hongkong sebagai lokasi persinggahannya sementara sebelum berencana pulang ke Thailand, demikian laporan South China Morning Post edisi Rabu. Thaksin, yang menyelenggarakan pertemuan dengan wartawan di Hongkong, Selasa, akan membagi waktunya antara bekas koloni Inggris itu dan Inggris sebelum pulang ke Thailand. Mengutip para temannya, surat kabar itu melaporkan, Thaksin menganggap Hongkong sebuah "pangkalan dasar", karena "kebebasan dasarnya dan perdagangan yang dibangunnya dan hubungan kuat dengan Thailand." Thaksin, yang digulingkan dari jabatannya oleh militer pada September 2006, menghabiskan waktu akhir pekan lalu di Hongkong untuk memantau hasil pemilihan umum (pemilu) Thailand, yang mengasilkan kemenangan besar bagi sekutu-sekutunya di Partai Kekuatan Rakyat, catat surat kabar itu. Dalam jumpa wartawan di Hongkong, Thaksin mengumumkan, akan pulang ke Thailand antara Februari dan April 2008, dan mengatakan ingin tinggal sebagai "warganegara biasa." Kendati pun, ia menekankan, tidak ingin memulai kembali karir politiknya, Thaksin mengisyaratkan, akan kembali ke gelanggang politik dengan mengemukakan kepada wartawan bahwa dirinya mempertimbangkan menjadi seorang penasehat pada Partai Kekuatan Rakyat, jika diminta. Thaksin juga mengatakan, akan membuktikan dirinya tidak bersalah menyangkut tuduhan-tuduhan korupsi yang dikenakan terhadapnya oleh junta militer dan pengadilan setelah dirinya digulingkan. Para anggota militer Thailand dan birokrasi berada di belakang penggulingan Thaksin, dan dilaporkan gelisah menunggu kedatangan, serta balas dendam pengusaha kaya yang beralih menjadi politikus itu. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007