Ankara/Sulaimaniya, Turki/Irak (ANTARA News) - Pesawat tempur Turki hari Rabu membom sasaran pemberontak Kurdi di sepanjang perbatasan Turki di Irak utara, kata tentara di Ankara, memastikan laporan Kurdi atas serangan baru udara itu. Serangan itu dilakukan sesudah "memutuskan bahwa sekelompok besar teroris, yang sudah diamati lama, bersiap melewatkan musim dingin di delapan gua dan persembunyian di daerah Zap", kata staf umum Turki dalam pernyataannya di lamannya. "Pesawat tempur kami menghantam sasaran dalam serangan udara berhasil, yang dimulai pagi hari 26 Desember," katanya. Pernyataan tersebut tidak menyebut korban. Itu merupakan serangan udara ketiga atas Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang dipastikan tentara Turki pada 16 Desember, di samping gerakan darat lintas perbatasan. Pejabat di Irak utara melaporkan dua serangan udara lain, termasuk satu pada Selasa. "Keberhasilan dalam gerakan itu adalah tanda jelas bahwa keadaan musiman, pandangan dan keadaan alam tidak menjadi rintangan dalam perjuangan angkatan bersenjata Turki melawan terorisme," kata pernyataan tersebut. Tentara hari Selasa menyatakan sedikit-dikitnya 150 pemberontak PKK tewas pada 16 Desember dalam serangan udara terbesar di Irak utara, ketika jet tempur membom kedudukan sepanjang perbatasan Turki dan di pegunungan Qandil ke timur, tempat PKK diketahui memunyai pangkalan. Dikatakannya bahwa serangan itu menghancurkan lebih dari 200 sasaran PKK, termasuk pangkalan komando, pelatihan dan perbekalan serta kedudukan pertahanan serangan udara serta gudang peluru. PKK, yang didaftar sebagai kelompok teroris oleh Turki dan banyak masyarakat antarbangsa, melancarkan gerakan berdarah bagi pemerintah mandiri Kurdi di Turki tenggara sejak 1984. Sengketa tersebut sudah menewaskan lebih dari 37.000 jiwa. PKK lama menikmati perlindungan di Irak utara, yang dikuasai Kurdi, memakai pangkalan di sana sebagai kubu untuk menyerang lintas perbatasan atas sasaran Turki. Ratusan penduduk melarikan diri dari desa di perbatasan itu. Pemerintah Irak dan pasukan Amerika Serikat menyatakan mendukung hak Turki menyerang balik pejuang PKK, tapi ingin setiap tindakan digalang dengan mereka dan berukuran kecil untuk menghindari kegoyahan di Irak utara. Amerika Serikat memberikan Turki, anggota persekutuan pertahanan Atlantik uatara NATO, intelijen tentang PKK di Irak utara. Ankara menyalahkan PKK atas kematian hampir 40.000 orang sejak kelompok itu mulai megangkat senjata untuk membuat negara Kurdi pada 1984. Turki menyatakan sekitar 3.000 pejuang PKK berpangkalan di Irak utara. "Pesawat Turki menggempur desa, yang sudah ditinggalkan, tapi kami tidak tahu kerusakan, yang ditimbulkan serangan itu," kata Jabbar Yawar, jurubicara pasukan keamanan Peshmerga Kurdi Irak kepada kantor berita Prancis AFP. Pejabat lain keamanan dari Irak utara menyatakan pesawat Turki itu menyerang daerah bernama Nirvorokan di propinsi Dohuk. Ia menyatakan serangan udara itu dilakukan sekitar pukul 08.30 waktu setempat (12.30 WIB). Pesawat tempur Turki melancarkan serangan udara secara teratur dalam beberapa hari belakangan terhadap tempat persembunyian pemberontak PKK, yang menggunakan daerah Irak utara, yang bergunung, sebagai batu loncatan bagi serangan ke daerah Turki, demikian laporan sejumlah kantor berita transnasional. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007