Padang (ANTARA News) - Sebanyak 276 rumah di sejumlah kabupaten/kota di Sumbar rusak akibat banjir bandang yang menghantam sepanjang Selasa (25/12), dengan ketinggian air di pemukiman penduduk mencapai 2,5 meter. "Rumah warga yang rusak berat dan ringan itu, 260 unit di Kota Padang, 10 unit di Kabupaten Agam dan enam di Kab Pesisir Selatan," kata Ketua Satkorlak PB Sumbar, Ade Edward, di Padang, Kamis. Ade Edward menambahkan, selain rumah rusak akibat banjir, juga terdapat sedikitnya 20 rumah warga di Pasie Nan Tigo, Koto Tangah Padang, di hantaman gelombang pasang pada Selasa malam. Data kerusakan rumah akibat bencana banjir itu, kata Ade, belum seluruh kecamatan di kabupaten/kota yang melaporkan dan masih ada yang sedang dalam pendataan. Kemungkinan jumlah rumah warga yang mengalami rusak akan bertambah, karena Kabupaten Pesisir Selatan, juga termasuk terparah akibat banjir kali ini. Selanjutnya, kata Ade, kerusakan bahu jalan akibat banjir dua hari lalu itu, sedikitnya secara total lima kilometer tersebar di Kota Padang, Pesisir Selatan dan Agam. Kerugian secara kualitatif banyak pada lahan pertanian, karena waktu banjir sepanjang Selasa (25/12) hampir merata sawah petani di Pesisir Selatan, Kota Padang, Padang Pariaman, Agam terendam banjir. Padahal, sebagian sawah petani tersebut memasuki masa panen , namun ada yang padinya baru mulai menguning dan menanam padi. Kerugian lainnya, kerusakan irigasi di antaranya di Gunung Nago dan Koto Tuo, Kec Koto Tangah, Kota Padang dan hingga kini belum ada laporan total kerugian rupiah dari dinas terkait. Irigasi yang rusak, karena banyak materil yang dibawa banjir sehingga pada pintu airnya menjadi tersumbat. Dia menilai, kerugian pribadi (korban) banjir yang cukup besar, karena sejumlah kendaraan, alat elcktronik dan perabot rumah tangga banyak terendam. "Kita belum mengkalkulasikan secara rupiah, total kerugian kabupaten/kota yang dihantam banjir itu, karena masih ada yang masih dalam pendataan," kata Ade Edward.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007