Kuta (ANTARA News) - Onggokan sampah beraneka rupa masih bertebaran di sepanjang Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali, setelah gelombang besar dan angin kencang menerjang kawasan tersebut dalam dua hari terakhir. Onggokan sampah berupa potongan-potongan dahan dan ranting pepohonan serta barang plastik bekas dan dedaunan, masih tercecer sehubungan tenaga kebersihan yang sempat diterjunkan tampak mulai loyo, demikian ANTARA News melaporkan dari Kuta, Jumat. Berbeda dengan sehari sebelumnya, di kawasan pantai yang memanjang sekitar 10 kilometer itu, sempat "dibanjiri" tenaga kebersihan baik yang berasal dari unsur DKP Badung maupun Satgas Pengelola Pantai Kuta dan para pedagang setempat. Namun sekarang, jumlah tenaga yang bertugas membersihkan kawasan pantai yang banyak dikunjungi wisatawan mancanegara itu, tinggal beberapa orang saja. Tidak hanya itu, dua mobil jenis loder penyodok sampah yang dikerahkan ke lokasi, menjelang siang tampak sudah diparkirkan di pinggir pantai. Ni Wayan Edenawati, petugas pada Satgas Pengelola Pantai Kuta, mengakui kalau dua loder yang sempat dioperasikan, terpaksa harus dihentikan sehubungtan air laut kembali pasang. Dalam kondisi air laut yang pasang, kedua mobil penyodok sampah itu tidak dapat dioperasikan sebagaimana mestinya, ujar Edenawati. Sehubungan mobil harus istirahat, ditambah tenaga manual yang mulai berkurang, telah membuat pantai "kesohor" itu masih cukup banyak ditaburi aneka sampah. Ditanya tentang sampah yang telah berhasil diangkut dari kawasan pantai, Edenawati menyebutkan, selama kemarin telah terangkut sebanyak 10 truk, dan hari ini tampaknya telah terkumpulkan sekitar tujuh truk. Mengenai sisanya yang masih tercecer, wanita yang aktif di bidang kegiatan SAR itu belum dapat memastikan jumlahnya, karena masih cukup banyak tercecer di sepanjang pantai. Gelombang besar yang sempat menghantam Pantai Kuta selama dua hari tidak hanya telah meninggalkan sampah, namun juga mengirim ratusan bahkan ribuan ikan mati ke tepian pantai. Sehubungan Kuta "ketamuan" sampah, sebagian besar turis mancanegara yang semula sempat datang ke pantai untuk tujuan berenang atau berselancar di laut, tampaknya mendadak harus mengalihkan tempat rekreasinya ke wilayah darat. Tidak sedikit turis yang akhirnya "balik kanan" begitu melihat kawasan pantai penuh dengan taburan bangkai ikan dan sampah yang digiring ombak dari tengah laut. Turis yang urung beraktifitas di pantai, terlihat langsung menuju areal pertokoan yang menjual aneka barang suveniran, atau bergerak ke ruang bar dan restoran bahkan kolam renang yang terdapat di sejumlah hotel berbintang.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007