Jakarta (ANTARA News) - Forum Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) meminta Ketua Umum (Ketum) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Hasanuddin Yusuf menentukan sikapnya untuk tetap bergerak di KNPI atau memimpin Partai Pemuda Indonesia (PPI). "Jika ketua umum partai politik menjadi Ketum KNPI maka berbahaya. Ini akan mengganggu netralitas KNPI," kata Ketua Umum DPP Generasi Muda Mathla`ul Anwar Son Haji Ujaji yang tergabung dalam forum OKP, di Jakarta, Sabtu. Menurut Son Haji, Ketum KNPI harus segera menentukan sikapnya dengan memilih apakah tetap memimpin KNPI atau partai yang didirikannya. "Kalau mengurus partai maka urus saja partai, jangan KNPI juga. Akibatnya KNPI terbengkalai. KNPI itu multi warna, untuk mengurusnya dibutuhkan perhatian besar" ujarnya. Ia mengatakan forum OKP menginginkan KNPI netral dan tidak menjadi kendaraan untuk mencapai kedudukan dan kepentingan individual. "KNPI harus independen sebagai lembaga tempat bernaungnya organisasi kemasyarakatan pemuda dalam menyikapi setiap persoalan politik, termasuk pilkada," katanya. Sementara itu sebelumnya, sebanyak 42 OKP menyatakan mosi tidak percaya terhadap Ketua Umum KNPI Hasanuddin Yusuf karena banyak melanggar AD/ART dan tidak melaksanakan sejumlah keputusan hasil rapat kerja nasional. Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Islam, Hamka Hendra Noer mengatakan bentuk pelanggaran yang dilakukan Hasanuddin di antaranya, sampai 18 bulan masa jabatannya belum pernah mengelar rapat Majelis Pemuda Indonesia. Kesalahan lain, Hasanuddin tidak menjalankan hasil rapat kerja nasional KNPI yakni diperlukannya melakukan perombakan bagi pengurus KNPI yang rangkap jabatan dan dalam kepengurusan tidak boleh melebihi usia maksimal 40 tahun. Hal sama disampaikan Ketua Umum Gema Kosgoro, Dadung Heri Setyo yang mengungkapkan bahwa sebelumnya, tidak pernah kejadian Ketua Umum KNPI merangkap sebagai Ketua Umum Parpol, kecuali sebatas sebagai aktivis. "Dalam AD/ART pun, disebutkan bahwa KNPI adalah organisasi terbuka dan independen," katanya. Dari 42 OKP yang menyatakan mosi tak percaya tersebut, di antaranya Keluarga Besar Muhammadiyah (IRM, IMM, Pemuda Muhammadiyah, dan Nasiatul Aisyiyah), Keluarga Besar NU (IPPNU, IPNU, PMII, Fatayat NU, dan Gerakan Pemuda Anshor), Gerakan Pemuda Islam, Gema Kosgoro, Angkatan Muda Ka`bah, Mahasiswa Pancasila, Pelajar Islam Indonesia, Barisan Muda PAN, Kader Muda Demokrat, dan Generasi Muda Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan ABRI Indonesia.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007