Medan (ANTARA News) - Jenazah Komandan Lanud Dal Sabang Mayor (Laut) Suwipto, yang menjadi korban Pesawat Nomad P833 milik TNI -AL jatuh perairan dekat pantai Teupin Biduk, Kelurahan Ujung Kareung Kecamatan Suka Jaya Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) telah tiba di kediaman orang tuanya di Medan, Rabu petang. Jenazah tersebut diterbangkan dari Pelabuhan Sabang menggunakan pesawat Cassa TNI -AL, tiba di Lanud Medan, selanjutnya jasad itu dibawa ke rumah orang tuanya di Jalan Abadi No 22 Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal. Pesawat intai TNI-AL, Nomad P833 yang berawak tujuh orang (enam TNI AL dan satu PNS) jatuh setelah lepas landas (take -off) dari Bandara Maimun Saleh,Sabang, Minggu,(30/12) pukul 11.00 WIB. Akibat musibah itu, dua awak pesawat tewas yakni Trianda PNS dan Serma F Yudi. Sedangkan dua korban yang selamat, dalam keadaan kritis dan dirawat di sebuah rumah sakit di Jakarta, Agus Riadi dan Serka Agus Tono. Sementara itu, setelah ditemukannya jasad Mayor Suwipto, Rabu,(2/1) pukul 11.00 WIB maka dua personal lainnya sebagai awak pesawat Nomad, hingga kini masih terus dilakukan pencarian. Kedua personal itu Lettu Syambudi (pilot) dan Letda Aris Supitoyo (co pilot). Pada acara penyerahan jenazah Mayor Suwipto kepada pihak keluarganya yang dilakukan oleh Wadan Lantamal I Belawan Kolonel (Mar) Deni K, juga disaksikan isteri korban Vivi Wahyuni dan kedua anaknya Frida Aiga (7 thn) dan Mohd Fadli (5 thn). Bahkan, isteri dari almarhum tidak dapat menahan kesedihan dan duka yang sedang dialaminya. Kedua anaknya yang masih kecil kelihatan berada di pangkuan Vivi Wahyuni yang mengenakan jilbab berwarna putih. Karangan bunga sebagai ucapan turut berdukacita juga kelihatan berjejer dan terpampang di halaman rumah orang tua dari korban. Karangan bunga dengan ukuran besar itu berasal dari Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Sumardjon, WAKASAL Laksamana Madya TNI Y.Heru. P, Pangarmabar Laksamana Muda TNI Agus Suhartono dan karangan bunga lainnya. Wadan Lantamal I Belawan, Kolonel (Mar) Deni K seusai melayat korban kepada pers di Medan, mengatakan, jasad Mayor Suwito ditemukan oleh seorang anak kecil yang sedang bermain-main di pinggir pantai Sumur Tiga Sabang,NAD, Rabu, pukul 11.00 WIB. Selanjutnya, jelasnya, hasil temuan jenazah tersebut dilaporkan pada masyarakat di daerah setempat, seterusnya dilakukan evakuasi. "Pihak TNI -AL dan dibantu masyarakat sampai saat ini masih terus melakukan pencaharian terhadap korban pesawat Nomad yang masih belum ditemukan," katanya. Ketika ditanya kapan pemakaman terhadap jenazah korban dilakukan, Deni mengatakan, direncanakan Kamis,(3/1) pada pukul 10.00 WIB. "Kemungkinan pemakaman terhadap jenazah ini akan dilakukan besok pagi," katanya. Sementara itu, Darusman (37) sepupu dari korban, mengatakan, dirinya selama ini tidak ada menerima firasat jelek atau tanda-tanda bahwa korban (Mayor Suwipto-red) akan mengalami musibah yang seperti ini. Sebelum musibah ini terjadi, kata Darusman, korban pernah menelepon orang tuanya di Medan, menyebutkan dirinya dalam keadaan sehat-sehat. "Namun secara tiba-tiba, pada Minggu sorenya. mereka menerima laporan bahwa pesawat yang membawa korban terjatuh di perairan Sabang. Kami hanya dapat berdoa semoga Allah SWT dapat melindungi dan menyelamatkan korban yang jatuh itu," katanya. (*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008