Jakarta (ANTARA News) - Departemen Pertanian (Deptan) menyiapkan dana tanggap darurat guna mengantisipasi dampak bencana alam pada sektor pertanian sebanyak Rp80 miliar untuk tahun 2008. Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP) Departemen Pertanian, Djoko Said Damardjati, di Jakarta, Jumat, menyatakan dana tersebut terutama untuk mencukupi kebutuhan benih, pupuk ataupun pembiayaan ketika terjadi bencana alam seperti banjir dan kekeringan. "Dana tanggap darurat itu ada di Sekjen dan saat ini dana tersebut sedang dihitung berapa untuk benih, pupuk ataupun pembiayaan," katanya. Sementara itu, untuk melakukan penanganan pasca panen Ditjen P2HP Deptan juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp80 miliar yang akan dimanfaatkan bagi pengadaan peralatan pasca panen seperti pengering, sabit bergerigi pedal tresher maupun terpal. Menurut dia, dana sebesar itu akan disalurkan ke 119 kabupaten meliputi 17 provinsi sehingga diharapkan mampu mengurangi tingkat kehilangan hasil panen padi serta meningkatkan mutu produksi. Pengadaan peralatan pasca panen dengan anggaran sebesar Rp80 miliar tersebut diantaranya 103 ribu sabit bergerigi, 40 ribu terpal, 1.000 unit pedal tresher (perontok padi), serta tujuh unit mesin pengering untuk tujuh provinsi atau 13 kabupaten. Khusus tujuh provinsi tersebut yakni Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Lampung dan Nusa Tenggara Barat juga akan ditempatkan dua orang pendamping serta akses ke bank dan Bulog. "Tujuh provinsi ini nanti akan dijadikan semacam percontohan dalam upaya peningkatan mutu hasil panen dan mencegahan susut panen," katanya. Menurut Djoko, dana sebesar Rp80 miliar untuk penanganan pasca panen tersebut saat ini telah disalurkan ke 119 kabupaten tersebut dan diharapkan jika angka kehilangan panen bisa ditekan sedikitnya 200 ribu ton maka diperoleh tambahan hasil sekitar Rp800 miliar.(*)

Pewarta:
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008