Jakarta (ANTARA News) - Politisi senior Golkar, Pinantun Hutasoit, memprihatinkan penanganan bencana alam yang terjadi silih-berganti pada tahun-tahun belakangan, karena banyak korban masih terlantar baik akibat bencana tsunami, tanah longsor, letusan gunung berapi, banjir dan semburan lumpur panas Lapindo di Sidoarjo. "Penanganan banjir yang terjadi saat ini, di beberapa tempat termasuk di ibukota Jakarta, juga masih sangat memprihatinkan, meskipun banjir tersebut terjadi setiap tahun," kata Pinantun di Jakarta, Sabtu. Ia berpendapat, penanganan bencana alam di era Presiden Soeharto, yang kini kondisinya dalam keadaan kritis di RS Pertamina Jakarta, jauh lebih baik, karena baik dana maupun persediaan barang yang diperlukan korban sudah dipersiapkan, sehingga dalam tempo 24 jam para korban bencana bisa ditolong dan diselamatkan. Akibatnya, tidak ada keluhan-keluhan korban yang menyedihkan. Berdasarkan pengamatannya dari laporan-laporan media massa, Pinantun menyatakan prihatin atas lambannya pertolongan terhadap para korban banjir, tanah longsor, di berbagai daerah di tanah air. "Bahkan, korban bencana lumpur panas Lapindo sampai berbulan-bulan terkatung-katung, mestinya tindakan tegas dan jelas harus dilakukan, tidak sekedar janji-janji tapi dengan bukti, "ujarnya. Ia mengimbau pihak berwenang bertindak lebih cepat, tegas dan jelas dalam menangani bencana alam, karena rakyat yang menjadi korban pada umumnya telah terhimpit oleh banyak kesulitan akibat lambannya pemulihan ekonomi dan lambatnya peningkatan kesejahteraan rakyat. Pinantun juga mengingatkan semua pihak untuk tidak menyamaratakan penilaian bahwa kinerja pemerintahan Soeharto tidak baik, karena hal itu tidak benar. Ia juga menilai banyak keberhasilan pemerintahan Soeharto yang dikenang oleh rakyat, seperti listrik masuk desa, dorongan terhadap perkembangan industri kecil, dan sebagainya. "Kinerja yang baik mestinya diteruskan," ucapnya. Mantan penasehat DPP Golkar ini mengimbau kepada semua pihak untuk kembali ke jatidiri bangsa. "Ke depan, kita perlukan pemimpin yang jujur, kuat, tegas, berkemampuan tinggi dan mampu mewujudkan harapan bangsa ini," demikian Pinantun Hutasoit. (*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008