Denpasar (ANTARA News) - Tim SAR gabungan yang melakukan pencarian dua pendaki lagi yang belum ditemukan, terus menyisir sejumlah lembah atau jurang di daerah puncak Gunung Agung, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali. Petugas pada Posko SAR di Desa Pempatan, Rendang, ketika dihubungi dari Denpasar, Selasa menyebutkan, upaya pencarian di kawasan lembah tersebut dilakukan setelah ditemukannya petunjuk berupa sejumlah barang yang diduga milik para korban. Barang temuan tersebut antara lain berupa rokok, bungkus permen dan sendal japit yang masih dalam keadaan terbungkus. Barang-barang tersebut ditemukan di bagian lereng barat daya, beberapa ratus meter di bawah puncak dua, yang di kiri-kanannya diapit jurang cukup dalam, kata petugas SAR dari jajaran Bares Bali. Namun demikian, upaya pencarian cukup mengalami hambatan sehubungan di kawasan puncak Agung turun hujan cukup deras. Dua pendaki yang masih dalam upaya pencarian masing-masing Eko Saputro Sudirman (22) dan Yunita Indah Safitri (22), sementara seorang yang lain, Mohamad Iqbal, ditemukan tim SAR gabungan hari Minggu (6/1) lalu. Iqbal ditemukan tewas dengan posisi tangan memeluk lutut layaknya orang kedinginan, di daerah ketinggian 2.600 meter di atas permukaan laut. Begitu berhasil dievakuasi dengan memakan waktu sekitar 11 jam dari lokasi ditemukan hingga ke bagian kaki gunung, jenazah mahasiswa tersebut langsung dibawa keluarganya ke Bandung. Ketiga pendaki yang anggota Mapala Bramatala STIE Bandung itu, tercatat mendaki Gunung Agung pada 26 Desember 2007 saat kondisi cuaca sangat buruk. Tim SAR gabungan melakukan penyisiran pada lembah, lereng dan puncak Agung sejak 30 Desember lalu. Mereka tidak hanya dari unsur Basarnas, tetapi juga Brimob Polda Bali, Koramil dan Polsek Rendang, serta unsur PMI dan Taruna Penanggulangan Bencana (Tagana) Dinas Sosial Bali. Sementara dari unsur pencinta alam, tampak dari Bares Bali, KPWKG Agung, Wanadri Bandung, Mapala UI, Unpad, Buanagiri, Cakrabuana, Mapala Tri Sakti Jakarta, Mahitala Unpar dan Bramatala STIE Bandung. Sejak menjelang matahari terbit, tim SAR kembali melakukan penyisiran pada kawasan lereng dan puncak gunung yang terakhir tercatat meletus dahsyat pada April 1963.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008