Jakarta (ANTARA News) - Kondisi mantan Presiden HM Soeharto pada hari Minggu sore mulai membaik setelah pagi sampai siang harinya sempat mengalami kondisi sangat kritis. "Kondisinya kini mulai membaik ditandai dengan kenaikan tekanan darah 120/ 70 mm hg serta kenaikan hemoglobin," kata anggota Tim Dokter Kepresidenan , dr. Djoko Rahardjo saat dikonfirmasi ANTARA News Minggu petang. Pada minggu pagi, mantan Presiden Soeharto mengalami gangguan hemodinamik ditandai turunnya tekanan darah menjadi 80-90/40 mm Hg dan pernapasan yang masih dibantu dengan mesin pernapasan. Sebelumnya, pada Minggu pagi Ketua Tim Dokter Kepresidenan , Mardjo Soebiandono dalam jumpa pers mengatakan, telah terjadi kemunduran fungsi jantung dan paru, termasuk penurunan hemogloibin yang masih terus diperbaiki dengan memberikan transfusi darah. Mardjo menambahkan berbagai upaya telah dilakukan untuk menangani kondisi Soeharto yang kembali memburuk, seperti membersihkan saluran karena ditemukan tanda-tanda penyumbatan saluran napas. "Jadi dapat disimpulkan saat ini tengah terjadi kemunduran hampir di seluruh fungsi organ Pak Harto sehingga kondisi HM Soeharto sangat kritis bahkan dibandingkan pada Jumat (11/1) dimana saat itu kondisinya di titik rendah," katanya saat itu. Dengan kodisi kritis tersebut, kata Mardjo, harapan hidup mantan presiden adalah 50:50. Ia mengaku sudah mengumpulkan keluarga sebanyak dua kali untuk memberitahukan kondisi terakhir Soeharto yang kembali kritis dan menyampaikan beberapa kemungkinan yang akan terjadi. Sampai petang ini sejumlah tokoh masyarakat pejabat negara dan keluarga serta kerabat terus berdatangan. Kapolri Jendral Sutanto masih berada di ruangan perawatan Soeharto disusul oleh cucu Soeharto, Arie Sigit beserta istri, juga tokoh Islam Quraish Shihab, serta menantu Soeharto, Halimah Bambang Trihatmodjo.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008