Jakarta (ANTARA News) - Sekitar tiga ribu pengrajin tahu tempe DKI Jakarta, menggelar aksi unjukrasa di depan Istana Presiden, Jakarta Pusat, Senin, untuk memprotes kian melambungnya harga kacang kedelai sebagai dampak permainan pengusaha. Aksi itu menutup ruas Jalan Merdeka Utara hingga sempat menimbulkan kemacetan kendaraan yang datang dari arah Gambir dan Jalan Veteran. Pengunjukrasa terus merangsek maju mendekati kompleks istana, hingga sebanyak dua kompi Brimob Polda Jaya terpaksa dikerahkan yang ditambah sebanyak empat kompi personel dari Polres Jakpus. Pengunjukrasa memaksa ingin bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, untuk menyampaikan keluhannya terkait semakin langkanya kacang kedelai dan adanya dugaan aksi penimbunan oleh pengusaha swasta. Ketua Forum Koperasi Pengrajin Tahu Tempe DKI Jakarta, Sukaryo, meminta pemerintah agar memperhatikan kondisi pengrajin tahu tempe di tanah air, yang semakin sulit akibat menghilangnya kacang kedelai dan harganya yang melambung tinggi. "Kami minta pemerintah memperhatikan nasib kami ini, dan lima orang perwakilan akan ditemui oleh Presiden Yudhoyono," katanya. Sementara itu, Wakapolres Jakpus, Kompol Herri Wibowo, mengemukakan dirinya tidak menyangka jumlah pengunjuk rasa yang melebihi angka 1.500 orang. "Kami sudah menurunkan sebanyak enam kompi, termasuk dua kompi dari Brimob Polda Metro Jaya," katanya. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008