Jakarta (ANTARA News) - Produsen tahu dan tempe di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) menyatakan akan menghentikan produksi, apabila pemerintah tidak segera berupaya menstabilkan harga kedelai yang sekarang mencapai Rp7.500 per kilogram. "Kalau tidak ada upaya pemerintah untuk menstabilkan harga kedelai segera maka kami tidak akan berproduksi dalam tiga hari ke depan," kata Ketua Forum Primer Koperasi Tahu-Tempe Jakarta, H. Sutaryo, di Jakarta, Senin. Jika ancaman para produsen itu benar diwujudkan, maka kemungkinan besar pasokan tempe dan tahu di Jabodetabek akan kosong, setidaknya dalam tiga hari ke depan. Pada hari ini sekitar 6.000 perajin tahu, tempe se-Jabodetabek menggelar aksi demonstrasi di depan Istana Negara Jakarta Pusat. Mereka menuntut pemerintah agar segera menurunkan harga kedelai, menstabilkan harganya, serta melindungi perajin tahu-tempe sebagai bagian dari basis ekonomi rakyat. "Kami juga meminta pemerintah mulai memikirkan upaya untuk merealisasikan swasembada kedelai di tanah air," katanya. Seperti diketahui, kenaikan harga kedelai di pasar lokal telah mencapai 100 hingga 150 persen. Harga kacang kedelai di pasar lokal saat ini berkisar Rp7.500 per kg. "Kenaikan harga itu terjadi setiap hari sehingga banyak dari perajin tahu-tempe di Jabodetabek saat ini memilih untuk gulung tikar," katanya. Sutaryo mengatakan, hampir 100 persen produk tahu-tempe yang beredar di pasar lokal adalah hasil dari koperasi dan UKM. Kenaikan harga bahan baku produk tersebut amat memukul bisnis usaha kecil itu sehingga hampir 75 persen perajin tahu-tempe di Jabodetabek tidak lagi mampu memproduksi tahu-tempe. Pemerintah sendiri melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Senin (14/1) berencana mengadakan rapat untuk membahas beberapa opsi yang akan diambil pemerintah menyusul kenaikan signifikan harga kedelai. Selama ini harga kedelai dalam negeri dinilai amat bergantung pada fluktuasi pasar global karena impor bahan baku tempe itu mendominasi kebutuhan dalam negeri hingga 70 persen. Pasokan kedelai ke Tanah Air selama ini didatangkan dari Argentina, AS, China, dan India sebanyak kurang lebih 1,8 juta ton per tahun. Sementara itu kapasitas produksi dalam negeri masih jauh dari kebutuhan di mana rata-rata sebesar 800.000 ton per tahun.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008