Jakarta (ANTARA News) - Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), sesi pagi Senin, cukup bergairah, namun pengaruh memburuknya kinerja bursa regional memaksa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis. Hingga perdagangan sesi pagi ditutup, IHSG BEI melemah 0,224 poin ke posisi 2.830,039, dengan total volume transaksi 2,29 miliar saham senilai Rp3,67 triliun. Berbeda dengan IHSG, indeks 45 saham terlikuid, LQ-45, justru naik tipis 0,018 poin menjadi 616,014. Pialang PT Millenium Danatama Sekuritas Ahmad Riyadi mengatakan, transaksi saat ini sebenarnya sangat bergairah terlihat dengan mulai masuknya kembali investor asing ke pasar saham di Jakarta. Namun karena bursa regional melemah, peningkatan harga saham belum tampak, kecuali pada sejumlah saham unggulan (blue chips) di sektor pertambangan dan komoditas primer. "Saham pertambangan dan komoditas primer seperti kelapa sawit tetap diburu investor di tengah masih tingginya harga di pasar dunia. Sedang saham-saham lainnya dikoleksi secara selektif," katanya. Jumlah saham yang menguat hanya 60 dibandingkan yang melemah 114 jenis saham. Sedangkan 49 jenis saham tetap bertahan harganya. Saham-saham yang masih diburu diantaranya saham UNSP (Bakrie Sumatra Plantation) naik 225 menjadi Rp2.800, Saham BUMI (Bumi Resources) naik Rp150 menjadi Rp6.500, saham AALI (Astra Agro Lestari) naik Rp850 menjadi Rp33.800. Sebaliknya saham yang menyumbang penurunan utamanya saham TLKM (Telkom) turun Rp150 menjadi Rp9.900 dan saham ISAT (Indosat) turun Rp350 menjadi Rp8.050. Kondisi pasar regional sendiri menurun, seperti Indeks Hang Seng di bursa Hong Kong turun 8,34 poin atau 0,03 pesen menjadi 26.858,67, indeks Komposit Kuala Lumpur (KLCI) turun 3,19 poin atau 0,2 persen menjadi 1.513,03, indeks Strait Times (STI) turun 24,62 poin atau 0,8 persen menjadi 3.262,72. Sedangkan bursa Jepang, Senin ini tutup karena hari libur nasional.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008