Jakarta (ANTARA News) - Di tengah kondisi kesehatan Presiden RI Periode 1966-1998, HM Soeharto, belum stabil sehingga harus ditidurkan dengan obat-obatan, namun ia menunjukkan respod ketika sahabatnya yang mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mahathir Muhammad, datang menjenguk pada Senin. Ketua Tim Dokter Kepresidenan, Brigjen TNI dr Mardjo Soebiandono, menyatakan bahwa Soeharto (Pak Harto) terlihat menitikkan air mata saat Mahathir dan istrinya, St. Hasmah, menjenguknya di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan. "Ya, Pak Harto nangis. Pak Mahathir juga menangis," kata Mardjo saat ditemui wartawan setelah memeriksa kesehatan terakhir Pak Harto, Senin siang. Menurut dia, respons air mata ini menunjukkan kondisi kesehatan penguasa Orde Baru (Orba) itu menunjukkan harapan positif. "Dia tahu keadaan. Punya respons. Berarti, kesadarannya membaik," kata Mardjo. Selain meneteskan air mata, Mardjo mengemukakan, tubuh Pak Harto juga memberikan respons, antara lain saat Mahathir menyentuh tangan kirinya, Soeharto membalas reaksi itu dengan membalas genggaman Mahathir. Setelah kunjungan Mahathir selama 20 menit mulai dari pukul 12.40 WIB hingga 13.00 WIB, Mardjo menjelaskan, Pak Harto akan kembali ditidurkan untuk menjaga kestabilan kondisi kesehatannya. "Kita masih menemukan adanya masalah pada paru-parunya, dan masih diperiksa, serta perlu perawatan khusus," ujarnya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008