Jakarta (ANTARA News) - Rencana tim dokter memberi keterangan resmi mengenai keadaan terakhir Pak Harto pada jam 00.00 menjelang Kamis dinihari batal, sementara mantan Presiden ke-2 RI itu kini sengaja ditidurkan. "Tim dokter lengkap sejak sekitar pukul 22.00 WIB tadi memang melakukan perbincangan untuk persiapan memberikan keterangan pers. Tetapi rupanya karena tak ada perkembangan baru, kegiatan itu ditiadakan," kata Ricky TP, salah seorang staf khusus Mba` Tutut, didampingi kerabat keluarga Cendana lainnya, Dion Hardi. Keduanya juga memastikan, keterangan pers tak lagi dilakukan, karena belum ada perkembangan terbaru dari kondisi kesehatan Pak Harto. "Sekarang Bapak sedang (sengaja) ditidurkan, agar kondisinya bisa terjaga," tambah Ricky TP kepada ANTARA. Satu-satunya peristiwa yang cukup menarik perhatian pers ketika salah satu cucu Pak Harto, anak dari Sigit Harjojudanto, yakni Arie Sigit, kembali datang dengan terburu-buru melalui lobi utama, tetapi langsung menuju lif. Dion Hardi yang anggota Komisi I DPR RI masih berjaga bersama sejumlah kerabat lainnya, dan bolak-bolak dari lantai V (tempat perawatan Pak Harto), lantai III (lokasi berkumpulnya para kerabat) serta lobi utama. Mereka semuanya kelihatan sibuk dengan berbagai kegiatan, termasuk siaga untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi. "Kami semua siaga saja dan saling membantu menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan," kata Dion Hardi, juga diiyakan Ricky TP. Sementara itu, pada sekitar pukul 23.50 hingga 00.15 WIB, sejumlah stasiun televisi secara bergantian menyampaikan hasil reportase terakhir dari lokasi RSPP, begitu juga beberapa jaringan radio. Hingga saat ini, lebih 10 stasiun televisi masih tetap menempatkan peralatan antara lain berupa "obiven" di depan lobi utama, dan secara reguler menayangkan siaran langsung berbagai peristiwa menarik di seputar proses perawatan Pak Harto. Stasiun televisi dimaksud, masing-masing TVRI, Metro TV, RCTI, SCTV, Indosiar, Anteve, Lativi, Trans 7, Trans TV dan TV Astro.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008