Denpasar (ANTARA News) - Yan Suryana (52) yang menetap di Desa Petulu dekat perkampungan seniman Ubud, Bali, mendapat sejumlah tawaran untuk menggelar karya lukisannya ke mancanegara. "Memang ada tawaran untuk menggelar pameran tahun 2008 dari sejumlah negara di Eropa, Jerman dan China, namun saya belum putuskan," kata Yan Suryana kepada ANTARA News, Kamis. Ia mengatakan, belum memberikan keputusan atas sejumlah tawaran yang diterima untuk menggelar pameran tunggal di tingkat internasional, karena masih merampungkan garapan sejumlah karya seni. "Sebenarnya cukup banyak persediaan karya-karya untuk menggelar pameran ke mancanegara, namun tawaran itu perlu dipertimbangkan dengan persiapan yang matang," tutur Yan Suryana, pria kelahiran Bandung yang sudah puluhan tahun menetap di Ubud. Suami dari Nyonya Marina, seorang wanita asal Austria sebelumnya sukses menggelar pameran bertaraf internasional di sejumlah negara. Pameran lukisan yang pernah digelar antara lain di Pomona Cultural Centre, New York, Amerika Serikat menampilkan 24 karya seni berlangsung selama dua bulan. Semua karya itu habis diboyong untuk dijadikan koleksi. Karya seni sentuhan tangan terampil itu menjadi koleksi sejumlah museum terkenal di Eropa, Amerika Serikat, Austria, Jerman, Italia serta para pencinta seni di berbagai negara di belahan dunia. Lukisan yang disertai dengan sertiifikat yang menjadi koleksi museum maupun para pencinta seni di mancanegara kini jumlahnya tidak kurang 300 buah dalam berbagai bentuk dan ukuran. Lukisan yang bersertifikasi merupakan hasil karya di atas tahun 1990-an dan di bawah tahun itu tidak menggunakan sertifikat, sehingga tidak diketahui secara pasti berapa jumlahnya, namun diperkirakan lebih dari yang bersertifikat. Karya kanvas yang sangat disenangi masyarakat internasional itu umumnya bernuansa aktifitas, seni dan budaya Bali, kata Yan Suryana menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008