Jakarta (ANTARA News) - Meski belum keluar dari kondisi kritis, kesehatan mantan presiden Soeharto hingga Jumat malam membaik, bahkan mengalami perubahan cukup signifikan yang ditandai dengan menurunnya infeksi. Menurut Ketua Tim Dokter Kepresidenan Mardjo Soebiandono, penurunan infeksi terindikasi dari menurunnya jumlah sel darah putih di tubuh mantan penguasa orde baru itu. "Hingga malam ini, kondisi beliau sudah semakin membaik. Meski, masih ada disinkronisasi jantung," katanya di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta. Sementara menurut anggota Tim Dokter Kepresidenan Christian Johannes, paru-paru Soeharto yang terendam cairan berlebih juga sudah mengalami perbaikan. Pemanfaatan alat ventilator hanya tinggal membantu 30 persen pernafasan Soeharto. Selain itu, kadar haemoglobin normal sekitar 10 gram persen dan tekanan darah juga stabil yakni 110/40 mmHg. "Intinya beliau sudah ada perbaikan," katanya seraya terburu-buru hendak mengambil kunci mobil yang tertinggal di dalam mobil dinas TNI AD merek Xenia dengan nomor polisi 1034-45. Sejak menjalani perawatan di RSPP pada 4 Januari lalu, kondisi kesehatan Soeharto mengalami naik-turun. Pada Jumat (11/1), Soeharto mengalami fase paling kritis. Tim Dokter Kepresidenan menyatakan, Soeharto mengalami kegagalan multiorgan. Hingga pukul 01.15 WIB, puluhan wartawan media cetak dan elektronik masih tampak menunggu perkembangan kondisi Soeharto.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008