Karang Anyar, Jateng (ANTARA News) - Di tengah pro dan kontra pengadilan kasus mantan presiden Soeharto, ternyata banyak masyarakat yang merasa prihatin dengan kondisi kesehatan orang nomor satu di zaman Orde Baru ini. Tidak sedikit masyarakat yang tetap mengenang jasa Bapak Pembangunan itu di saat kondisi kesehatannya menurun. Di lain pihak, di saat kondisi kritis masih ada pihak-pihak yang ingin menuntut kasus hukumnya segera diselesaikan. Namun, di mata masyarakat sekitar Astana Giribangun, di mana tempat dikebumikan mendiang Ibu Tien Soeharto mempunyai penilaian lain terhadap keluarga Cendana. Mereka memandang, Pak Harto selalu memperhatikan nasib rakyat kecil. Saat memimpin negeri ini apa-apa serba murah dan kondisi ekonomi stabil begitu juga masalah keamanan. Mengingat jasa-jasanya tersebut, masyarakat di sekitar Giribangun rela meluangkan waktunya untuk mengikuti doa bersama di Masjid Giribangun. Di tengah kegelapan malam yang dingin terlihat masyarakat berduyun-duyun dari bawah bukit menuju kompleks Astana Giribangun yang berketinggian 666 di atas permukaan laut (DPL) di Desa Girilayu, Matesih, Karanganyar. Mereka terlihat mengenakan peci dan sarung bagi kaum adam dan memakai kerudung bagi kaum hawa. Satu per satu mereka disambut Kepala Kantor Pengelola Astana Giribangun, Sukirno dan beberapa karyawan yang lain di depan pintu gerbang utama sebelum memasuki masjid. Mereka kemudian mengambil air wudlu, setelah itu membentuk shaf di dalam masjid yang berukuran sekitar 9x9 meter. Sebelum membaca surat Yasin dan tahlil. Sukirno menyampaikan sambutan dan mengucapkan terima kasih atas perhatian masyarakat kepada Pak Harto yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta. Mereka pun dengan khusyuk membaca surat Yaasin dan tahlil secara bersama-sama yang dipimpin oleh bagian kerohanian Astana Giribangun, Ahmad Marchusni. Mereka berharap dengan doa bersama tersebut Pak Harto diberikan kesembuhan atau jalan yang terbaik menurut Allah. Seorang warga Dusun Seberan, Desa Girilayu, Bayu Seno, mengatakan, keinginan mengikuti doa bersama di Masjid Giribangun ini atas`inisiatif warga. "Kami berharap dengan doa bersama ini, Pak Harto cepat diberikan kesembuhan dan jalan terbaik bagi beliau," katanya. Ia mengatakan, doa bersama yang dilakukan warga sekitar Giribangun ini karena mengingat jasa-jasa Pak Harto yang telah ikut berperan membangun bangsa ini. Kepala Kantor Pengelola Astana Giribangun, Sukirno, mengatakan, kegiatan ini merupakan inisiatif murni dari warga. "Sejak Pak Harto masuk Rumah Sakit Pusat Pertamina, kami para karyawan Astana Giribangun secara rutin setiap malam membaca surat Yaasin dan tahlil di sini, namun kemudian warga juga ikut berpartisipasi," katanya. Menurut dia, dengan membaca Yaasin, tahlil dan doa diharapan Pak Harto yang saat ini sedang sakit semoga diberikan ampunan Tuhan YME , kesehatan, dan umur panjang sehingga bisa membimbing anak dan cucu. Monumen Jaten Kegiatan doa bersama untuk kesembuhan H.M. Soeharto tidak hanya digelar di Astana Giribangun, tetapi di tempat kelahiran Siti Hartinah (Ibu Tien Soeharto) di Jaten, Karanganyar yang saat ini lebih dikenal dengan Monumen Jaten. Monumen Jaten diresmikan tahun 1992 sebagai tempat kelahiran Siti Hartinah pada Rabu Kliwon, 23 Agustus 1923, putri kedua dari R.M. Ng. Soemoharjomo sebagai Penewu Jaten Soerakarta. Ratusan masyarakat dari Wonogiri, Solo, dan Karanganyar, Jawa Tengah, juga menggelar doa bersama untuk kesembuhan mantan Presiden kedua tersebut. Doa bersama dipimpin oleh K.H. Abdul Aziz Machfud dari Pondok Pesantren Mambaul Hikmah Wonogiri berlangsung di Masjid Fatimah kompleks Monumen Jaten. Acara doa bersama juga dihadiri Kepala Rumah Tangga Dalem Kalitan Solo, Sriyanto Sumanto, Kepala Kantor Pengelola Astana Giribangun, Sukirno, dan Bupati Wonogiri Begug Purnomisidi bersama Muspida Pemkab Wonogiri. Doa bersama diawali dengan bacaan surat Alfatihah sebanyak 11 kali dilanjutkan dengan membaca asmaul husna, sholawat Nabi, dan ditutup dengan doa untuk kesembuhan H.M. Soeharto. Menurut Abdul Aziz, dengan doa bersama ini supaya bangsa Indonesia diberi keselamat lahir batin, bisa mengemban amanat sebagai hamba Allah yang senantiasa dekat denganNya. "Secara khusus kita doakan H.M. Soeharto agar diberikan jalan yang terbaik menurut Allah. Kalau Allah memberikan usia yang panjang mudah-mudahan diberikan kesehatan dan kalau Allah kiranya menetapkan yang lain semoga beliau menghadapNya dengan qusnul khotimah. Begug Purnomosidi yang juga pengelola Monumen Jaten, mengatakan, sebagai keluarga besar pengelola Monumen Jaten tempat kelahiran Siti Hartinah Soeharto, menggelar doa bersama ini untuk kesembuhan mantan Presiden Soeharto. "Kita sebagai keluarga, mendoakan bekas pemimpin kita untuk mendapatkan ampunan dari segala dosa dan agar diberikan kesehatan lahir dan batin," katanya. Selain itu, juga mendoakan bangsa Indonesia ini agar terhindar dari bencana dan menjadi bangsa yang sejahtera.(*)

Oleh Oleh Bambang Dwi Marwoto dan H
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008